Nama: Mahandrina Roro Pikatan
Nomor absen: 22
Kls: 7-A
1.Bani Umayyah di Andalusia
Islam masuk di Andalusia pada tahun 92 H yang saat itu dikuasai oleh orang-orang Goth (Gothic).
Mussa bin nusayr sebagai gubernur Afrika Utara mengirim pasukan yang dipimpin oleh Panglima toriq bin Ziyat pada tahun 710 M untuk melakukan penaklukan ke wilayah ini dan berhasil menaklukannya pada pada tahun 712 M.
Pada tanggal 15 Mei 756 M ‘abd al-Rahman al-Dakil memproklamirkan berdirinya Imarah Umayyah 2 di Andalusia (Spanyol).
Penduduk Spanyol merasa bahagia dan memperoleh kemakmuran di bawah pemerintah Islam. Umat kristiani menikmati kebebasannya.
Golongan Yahudi benar-benar merasakan tertolong oleh kehadiran bangsa Arab ini. Mereka menjadi merdeka dan aktif membantu bangsa Arab dalam memerintah Spanyol dan mengembalikan negeri ini ke tingkat budaya yang tinggi.
Pada tahun 750 M terjadi peristiwa besar di Damaskus yang menimpa kekuasaan atau revolusi yang dilakukan oleh keluarga Bani Abbas yang dibantu para pemberontak sejak lama melakukan penekanan terhadap Bani Umayyah.
Revolusi tersebut berhasil mengakhiri kekuasaan Bani Umayyah yang sudah berkuasa selama 90 tahun. Seorang pemuda keturunan Bani Umayyah yang bernama ‘abd al- rahman lolos dari kepungan Bani Abbas dan sampai di Spanyol.
Disana dia berhasil menjadi seorang amir dan penguasa Spanyol, sehingga dijuluki ‘abd al-Rahman al-Dakhil yang artinya ”pendatang baru.”
Perkembangan Islam di Spanyol
Perkembangan Islam di Spanyol dapat dibagi enam periode, yaitu:
Periode Pertama (711-755 M)
Periode Kedua (755-912 M)
Periode Ketiga (912-1013 M)
Periode Keempat (1013-1086 M)
Periode Kelima ( 1086-1248 M)
Periode Keenam (1248-1492)
Pada periode pertama, Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus.
Pada periode kedua, Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang yang bergelar amir (panglima) akan tetapi tunduk kepada pusat pemerintahan Islam yang pada saat itu dipegang oleh khalifah Abbasiyyah di baghdad.
Pada periode ketiga, Spanyol diperintah oleh penguasa dengan gelar khalifah.
Pada periode keempat, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara kecil pemerintahan raja-raja golongan atau Al-Mulk al-tawaif.
Pada periode kelima, Spanyol Islam meskipun masih terpecah dalam beberapa negara tetapi mendapat suatu kekuatan yang dominan yaitu kekuasaan dinasti Murabitun dan muwahidun.
Pada periode keenam, Islam hanya berkuasa di daerah Granada, di bawah dinasti Bani ahmar.
2.Kejayaan Islam di Andalusia
Baghdad, Konstantinopel, dan Cordova merupakan tiga kota yang menjadi pusat kebudayaan dunia saat itu.
Kejayaan Islam di Spanyol ditunjukkan dengan beberapa perkembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan fisik. Untuk bidang ilmu pengetahuan seperti pada bidang:
filsafat
seni
sastra
agama
sains
Untuk pembangunan fisik seperti:
pembangunan kota
pembangunan istana
pembangunan masjid
pembangunan pemukiman
pembangunan taman-taman
Pembangunan yang megah terdapat pada:
kota al-Zahra
masjid Cordova
Istana Jafariyah di Saragosa
masjid Sevilla
tembok Toledo
istana al-Mamun
istana al- Hamra di granada
Cordova dibangun dan diperindah dengan jembatan yang dibangun di atas sungai yang mengalir di tengah kota taman-taman dan istana yang megah.
Granada adalah tempat pertahanan terakhir umat Islam di Spanyol, disana ada Istana al-Hamra yang indah dan megah. Selain itu ada beberapa bangunan terkenal lainnya, seperti:
menara Giralda
Alcazar Sevilla
Menara Emas Torre del Oro
3.Perkembangan ilmu pengetahuan pada Masa Bani Umayyah di Andalusia.
Spanyol melahirkan para cendikiawan-cendikiawan muslim yang ahli dalam bidang masing-masing, seperti:
Fikih : Ziyat ibn Abd al-Raḥman, Munzir ibn Said al-Baluti, Abu Bakr ibn al Qutiyyah, dan Ibn hazm.
Bahasa dan Sastra : Ibn Malik, Abu Ali al- Syibli, Ibn Sayyidin, Ibn ‘Abd al-rabbih
Bidang Seni dan Musik : al-Hasan ibn Nafi
Bidang Filsafat : Ibn Bajah, ibn Tufail, Ibn rusyd
Bidang Sains : ‘Abbas ibn Farnas, Umm al-Hasan ibn abi Jafar
Bidang Sejarah: Abu Ubayd Abdullah bin ‘Abd al-‘Azis al-Bahri, Abu hamid Muhammad al-Mazini, Ibn kaldun
4.Memetik Nilai Islami dalam Sejarah Bani Umayyah di Andalusia.
Pengalaman positif dan negatif dalam sejarah dijadikan bahan untuk perbaikan dalam menjalani kehidupan dan membangun peradaban.
Teori-teori sejarah kebudayaan Islam dapat dimanfaatkan dan diterapkan untuk mengatasi permasalahan hidup di masa kini dan masa yang akan datang.
Mencintai dan bangga pada kebudayaan Islam masa lalu.
Kedewasaan dalam berfikir dapat ditumbuhkan.
Melibatkan diri dalam pemeliharan hasil peradaban
-Hikmah kisah Kegigihan B.J. Habibie dlm menuntut ilmu:
Tekat yang kuat, keyakinan yang teguh serta usaha keras akan mengantarkan kita kepada tujuan yang ingin kita tuju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar