Nama : Muhamad Akbar Nur Wahid
Klas : 7E
Nomer absen : 021
Klas : 7E
Nomer absen : 021
Tugas 10 :
Bani Umayyah di Andalusia
mengacu pada dinasti Umayyah yang berkuasa di bagian selatan Semenanjung Iberia (Andalusia) dari tahun 756 hingga 1031 M. Dinasti ini merupakan cabang dari Dinasti Umayyah yang berbasis di Damaskus, Suriah. Setelah kejatuhan Dinasti Umayyah asal Suriah pada tahun 750 M, anggota-anggota keluarga Umayyah yang berhasil melarikan diri mencari tempat perlindungan di berbagai wilayah, termasuk Andalusia.
Kedatangan Bani Umayyah di Andalusia dimulai dengan kekuasaan Abd al-Rahman I pada tahun 756 M. Ia mendirikan emirat otonom yang menghindari pengaruh Abbasiyah dan mendirikan kekuasaan yang mandiri di wilayah tersebut. Emirat-Emirat Umayyah di Andalusia terus berkembang selama beberapa abad dan mencapai puncak kejayaan mereka di bawah kekuasaan Abd al-Rahman III dan putranya Al-Hakam II.
Pada masa pemerintahan Abd al-Rahman III (912-961 M), Andalusia mencapai puncak keemasannya. Ia menyatakan dirinya sebagai Khalifah dan mengangkat statusnya setara dengan Khalifah di Timur, sehingga menyatukan wilayah Andalusia secara politik dan agama. Kekuasaan Umayyah di Andalusia mencakup perkembangan seni, ilmu pengetahuan, arsitektur, dan perdagangan. Kota Cordoba, ibu kota Umayyah di Andalusia, menjadi salah satu pusat intelektual terbesar di dunia pada saat itu.
Namun, setelah kematian Abd al-Rahman III dan Al-Hakam II, kekacauan politik, pemberontakan, dan perang saudara melemahkan kekuasaan Bani Umayyah. Pada tahun 1031 M, kekhalifahan Umayyah runtuh menjadi beberapa kerajaan kecil yang saling bersaing, yang sering disebut sebagai “taifas.”
Akhirnya, pada abad ke-11, wilayah Andalusia mulai mengalami serangan dari Kerajaan Kristen di utara, terutama Kerajaan Kastilia dan Aragon. Proses penaklukan dan penaklukan berlanjut selama beberapa abad hingga seluruh wilayah Andalusia jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1492 M, saat Kastilia merebut Granada, yang merupakan terakhir dari kerajaan Islam di Semenanjung Iberia.
Bani Umayyah di Andalusia
mengacu pada dinasti Umayyah yang berkuasa di bagian selatan Semenanjung Iberia (Andalusia) dari tahun 756 hingga 1031 M. Dinasti ini merupakan cabang dari Dinasti Umayyah yang berbasis di Damaskus, Suriah. Setelah kejatuhan Dinasti Umayyah asal Suriah pada tahun 750 M, anggota-anggota keluarga Umayyah yang berhasil melarikan diri mencari tempat perlindungan di berbagai wilayah, termasuk Andalusia.
Kedatangan Bani Umayyah di Andalusia dimulai dengan kekuasaan Abd al-Rahman I pada tahun 756 M. Ia mendirikan emirat otonom yang menghindari pengaruh Abbasiyah dan mendirikan kekuasaan yang mandiri di wilayah tersebut. Emirat-Emirat Umayyah di Andalusia terus berkembang selama beberapa abad dan mencapai puncak kejayaan mereka di bawah kekuasaan Abd al-Rahman III dan putranya Al-Hakam II.
Pada masa pemerintahan Abd al-Rahman III (912-961 M), Andalusia mencapai puncak keemasannya. Ia menyatakan dirinya sebagai Khalifah dan mengangkat statusnya setara dengan Khalifah di Timur, sehingga menyatukan wilayah Andalusia secara politik dan agama. Kekuasaan Umayyah di Andalusia mencakup perkembangan seni, ilmu pengetahuan, arsitektur, dan perdagangan. Kota Cordoba, ibu kota Umayyah di Andalusia, menjadi salah satu pusat intelektual terbesar di dunia pada saat itu.
Namun, setelah kematian Abd al-Rahman III dan Al-Hakam II, kekacauan politik, pemberontakan, dan perang saudara melemahkan kekuasaan Bani Umayyah. Pada tahun 1031 M, kekhalifahan Umayyah runtuh menjadi beberapa kerajaan kecil yang saling bersaing, yang sering disebut sebagai “taifas.”
Akhirnya, pada abad ke-11, wilayah Andalusia mulai mengalami serangan dari Kerajaan Kristen di utara, terutama Kerajaan Kastilia dan Aragon. Proses penaklukan dan penaklukan berlanjut selama beberapa abad hingga seluruh wilayah Andalusia jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1492 M, saat Kastilia merebut Granada, yang merupakan terakhir dari kerajaan Islam di Semenanjung Iberia.
Perkembangan Islam di Spanyol
Perkembangan Islam di Spanyol mengalami enam periode yang berbeda:
Periode Pertama (711-755 M): Spanyol diperintah oleh para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayyah di Damaskus.
Periode Kedua (755-912 M): Spanyol diperintah oleh para āmir (panglima atau gubernur) yang tunduk pada khalifah Abbasiyyah di Baghdad.
Periode Ketiga (912-1013 M): Pemerintahan di Spanyol dipimpin oleh khalifah sendiri.
Periode Keempat (1013-1086 M): Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara kecil yang diperintah oleh raja-raja atau Al-Mulk al-Ṭawāif.
Periode Kelima (1086-1248 M): Walaupun terpecah, Spanyol Islam menjadi kuat melalui dinasti Murabiṭūn dan Muwaḥidūn.
Periode Keenam (1248-1492): Islam hanya berkuasa di Granada di bawah dinasti Bani Aḥmar.
Pada intinya, Spanyol Islam mengalami perubahan kepemimpinan dan pembagian wilayah selama perkembangannya. Dari pemerintahan oleh para wali hingga berbagai dinasti yang memimpin, periode tersebut mencerminkan keragaman politik dan kekuasaan yang memengaruhi keberlangsungan Islam di Spanyol.
Perkembangan Islam di Spanyol mengalami enam periode yang berbeda:
Periode Pertama (711-755 M): Spanyol diperintah oleh para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayyah di Damaskus.
Periode Kedua (755-912 M): Spanyol diperintah oleh para āmir (panglima atau gubernur) yang tunduk pada khalifah Abbasiyyah di Baghdad.
Periode Ketiga (912-1013 M): Pemerintahan di Spanyol dipimpin oleh khalifah sendiri.
Periode Keempat (1013-1086 M): Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara kecil yang diperintah oleh raja-raja atau Al-Mulk al-Ṭawāif.
Periode Kelima (1086-1248 M): Walaupun terpecah, Spanyol Islam menjadi kuat melalui dinasti Murabiṭūn dan Muwaḥidūn.
Periode Keenam (1248-1492): Islam hanya berkuasa di Granada di bawah dinasti Bani Aḥmar.
Pada intinya, Spanyol Islam mengalami perubahan kepemimpinan dan pembagian wilayah selama perkembangannya. Dari pemerintahan oleh para wali hingga berbagai dinasti yang memimpin, periode tersebut mencerminkan keragaman politik dan kekuasaan yang memengaruhi keberlangsungan Islam di Spanyol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar