Nama : Gladys Ayu Aurenatha
No. Absen : 16
Kelas : 7B
No. Absen : 16
Kelas : 7B
1. Bani Umayyah di Andalusia
Islam masuk di Andalusia tahun 92 H. Saat itu Andalusia dikuasai oleh orang-orang Goth (Gothic). Müsa bin Nusayr sebagai gubernur Afrika Utara mengirim pasukan yang dipimpin oleh Panglima Tariq bin Ziyad pada tahun 710 M untuk melakukan penaklukan ke wilayah ini. Mereka tidak mendapatkan perlawanan yang intensif dari penguasa setempat. Hal ini didukung oleh situasi lemahnya politik pemerintahan dan rakyat tidak mendukungnya.
Pasukan tersebut memperoleh keberhasilan pada tahun 712 M. Pasukan yang dipimpin oleh Müsa bin Nusayr berhasil menuju Andalusia melalui jalan lain yang tidak dilalui oleh Tariq bin Ziyad dan pasukannya. Pantai barat semenanjung Spanyol yakni Sevilla dan Merida berhasil ditaklukan. Kemudian mereka bertemu dengan pasukan Tariq di Toledo. Dua pasukan bergabung. Daerah taklukan meluas hingga ke Utara seperti Barcelona, Terrofona, dan Saragossa.
Pada tanggal 15 Mei 756 M. Abd al-Rahman al-Dakhil memprodamirkan berdirinya Imarah Umayyah II di Andulosis (Spanyol). Hal ini menandakan secara resmi dimulainya kekuasaan kedua dari Dinasti Umayyah yang lepas dari Abbasiyyah di Baghdad. Wilayah lalam di Andalusia poda Umayyah I ini, dibagi menjadi lima provusi (vice reyulty) yang dikepalai oleh seorang Amir.
Sejak masuk ke Spanyol, wilayah ini menjadi wilayah provinsi Islam di bawah lani Umayyah di Damaskus. Namanya diganti dengan sebutan Andalusta. Pemerintah purat Damaskus menempatkan seorang wali atau amir di Spanyol Wali pertamarnya adalah anak Müsa bin Nusayr yang bernama 'Abd al-Aziz. Di Andalusia, "Abd al-Artz menikah dengan Achelon seorang janda dari Roderick yang kemudian namanya diganti dengan Umumu Asim. Inilah penikahan campuran pertama antara seorang muslim dengan seorang wanita Spanyol. Setelah Abd al-Aziz wafat, kepemimpinannya dilanjutkan oleh Muhammad bin Yazid sebagai penguasa Afrika Utara dan Spanyol
Pada tahun 750 M terjadi peristiwa besar di Damaskus yang menimpa kekuasaan atan revolusi yang dilakukan oleh keluarga Bani Ahbas yang dihantu para pemberontak yang sejak lama melakukan penekanan terhadap Bani Umayyah. Revolusi tersebut berhasil mengakhiri kekuasaan Bani Umayyah yang sudah berkuasa selama 90 tahun.
Seorang pemuda keturunan Bani Umayyah yang bernama "Abd al- Rahman lolos dari kepungan Bani Abbus. Ia berhasil meloloskan diri dengan bersembunyi dan berkelana sehingga sampai ke Spanyol. Di Spanyol, ia disambut oleh pendukungnya dan berhasil menjadi amir dan penguasa Spanyol. Dia berbaall membangun kekuasaan Bani Ummayah di Spanyol sehingga di juhaki dengan "Abd al-Rahnsan al-Dakhil yangartinya "pendatang haru Untuk mempertahankan Spanyol dari ancaman musuh-musuhoys Abd al-Rahman al-Dakhil membangun sebuah angkatan bersenjata yang kuat dan terlatih yang terdiri atas 40.000 prajurit bayaran dari bangsa Barbar Kalian tentu ingin mengetahui letak Andalusia atau Spanyol.
Berikut ini adalah ringkasannya. Perkembangan Islam di Spanyol dapat dibagi enam periode, yaitu:
a. Periode Pertama (711-755 M)
Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus
b. Periode Kedua (755-912 M)
Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang yang bergelar amir (panglima atau gubernur) akan tetapi tunduk kepada pusat pemerintahan islam yang pada saat itu dipegang oleh khalifah Abbasiyyah di Baghdad.
c. Periode Ketiga (912-1013 M)
Periode ini Spanyol diperintah oleh penguasa dengan gelar khalifah
d. Periode Keempat (1013-1086 M)
Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara kecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan atau Al-Mulk al-Tawaif yang berpusat di daerah kota seperti Sevilla, Cordova, Toledo, dan sebagainya.
e. Periode Kelima (1086-1248 M
Spanyol Islam meskipun masih terpecah dalam beberapa negara tetapi mendapat suatu kekuatan yang dominan yaitu kekuasaan dinasti Murahitün dan Muwehidün
1. Periode Keenam (1248-1492)
Pada periode ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada, di bawah dinasti Bani Ahmar. Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti pada zaman Abd al-Rahman al-Nasir. Akan tetapi, secara politik dinasti ini hanya berkuasa di wilayah yang kecil.
2. Kejayaan Islam di Andalusia
Baghdad, Konstantinopel, dan Cordova merupakan tiga kota yang menjadi pusat kebudayaan dunia saat itu. Terdapat 113.000 rumah, 70 Perpustakaan, toko buku dan ratusan mesjid, jalan aspal yang panjang dan diterangi dengan lampu-lampu dari rumah-rumah yang berhampiran menjadi pemandangan menarik di Cordova. Kota ini menjadi populer dan mengundang kekaguman pengunjung
Utusan diplomatik banyak berkumpul di Cordova. Delegasi berdatangan dari Zanata Afrika Utara, dinasti Idrisiyyah, raja Perancis, Konstantinopel, dan Jerman.
Kejayaan Islam di Spanyol ditunjukkan dengan beberapa perkembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan fisik. Ilmu pengetahuan berkembang pada bidang filsafat, seni, sastra, agama, dan sains. Pembangunan gedung- gedung, seperti pembangunan kota, istana, masjid, pemukiman dan taman- taman menjadi pembangunan fisik yang sangat menonjol.
Cordova adalah ibu kota Spanyol sebelum Islam kemudian diambil alih oleh Bani Umayyah. Cordova dibangun dan diperindah. Jembatan yang di bangun di atas sungai yang mengalir di tengah kota menambah keindahan kota.
Granada adalah tempat pertahanan terakhir umat islam di Spanyol. Di kota itu, ada sisa-sisa kekuatan Arab dan pemikir Islam.
Beberapa bangunan dengan arsitektur Islam yang kental, seperti menara Giralda, Alcazar Sevilla, Menara Emas Torre del Oro terdapat di Sevilla. Salah satu menaranya yaitu Giralda terindah di benua Eropa. Semula, menara ini merupakan minaret atau menara mesjid. Saat ini menara tersebut beralih fungsi sebagai menara lonceng Katedral Sevilla
Dekat La Giralda terdapat Alcazar Sevilla. Bangunan spektakuler memiliki ornamen dinding yang memuat skrip berbahasa Arab termasuk frasa Wa La Galib illa Allah (Tiada Pemenang Kecuali Allah Swt). Karya arsitektur ini menjadi refleksi sejenis dari arsitektur istana al-Hamra
Torre del Oro dengan menara emasnya dibangun yang difungsikan sebagai tempat pengawasan dan pertahanan Sevilla dari serangan musuh. Akses menuju pelabuhan kota dapat dikontrol melalui menara emas ini. Rangkaian rantai raksasa yang terdapat di Torre del Oro menyambung dengan menara lain di seberang sungai yaitu Torre de la Plata. Rantai tersebut digunakan untuk mencegah serangan kapal pasukan Kristen yang mau masuk ke dalam kota Pada daerah otonomi Castilla la Mancha terdapat kota Toledo. Kota ini pernah menjadi ibukota Spanyol sebelum bangsa Moor datang pada abad ke-8 M. Kota ini pernah pula menjadi salah satu kota pada masa pemerintahan Islam di Spanyol. Tingkat toleransi kehidupan beragama yang tinggi terdapat di Toledo. Islam, Yahudi, Kristen dapat hidup berdampingan dengan harmonis, yang pada masa itu disebut La Convivencia (The Coexistence).
Masjid a Mezquita Cristo de la Luzz dibangun pada tahun 999 M oleh bangsa Moor. Semula, masjid ini diberi nama Masjid Bab al-Mardüm. Namanya diambil dari nama gerbang kota Toledo dengan letak 20 m dari masjid. Lantai mesjid beralaskan tanah. Desain pilarnya dipengaruhi oleh Mesjid Agung Cordova.
Islam masuk di Andalusia tahun 92 H. Saat itu Andalusia dikuasai oleh orang-orang Goth (Gothic). Müsa bin Nusayr sebagai gubernur Afrika Utara mengirim pasukan yang dipimpin oleh Panglima Tariq bin Ziyad pada tahun 710 M untuk melakukan penaklukan ke wilayah ini. Mereka tidak mendapatkan perlawanan yang intensif dari penguasa setempat. Hal ini didukung oleh situasi lemahnya politik pemerintahan dan rakyat tidak mendukungnya.
Pasukan tersebut memperoleh keberhasilan pada tahun 712 M. Pasukan yang dipimpin oleh Müsa bin Nusayr berhasil menuju Andalusia melalui jalan lain yang tidak dilalui oleh Tariq bin Ziyad dan pasukannya. Pantai barat semenanjung Spanyol yakni Sevilla dan Merida berhasil ditaklukan. Kemudian mereka bertemu dengan pasukan Tariq di Toledo. Dua pasukan bergabung. Daerah taklukan meluas hingga ke Utara seperti Barcelona, Terrofona, dan Saragossa.
Pada tanggal 15 Mei 756 M. Abd al-Rahman al-Dakhil memprodamirkan berdirinya Imarah Umayyah II di Andulosis (Spanyol). Hal ini menandakan secara resmi dimulainya kekuasaan kedua dari Dinasti Umayyah yang lepas dari Abbasiyyah di Baghdad. Wilayah lalam di Andalusia poda Umayyah I ini, dibagi menjadi lima provusi (vice reyulty) yang dikepalai oleh seorang Amir.
Sejak masuk ke Spanyol, wilayah ini menjadi wilayah provinsi Islam di bawah lani Umayyah di Damaskus. Namanya diganti dengan sebutan Andalusta. Pemerintah purat Damaskus menempatkan seorang wali atau amir di Spanyol Wali pertamarnya adalah anak Müsa bin Nusayr yang bernama 'Abd al-Aziz. Di Andalusia, "Abd al-Artz menikah dengan Achelon seorang janda dari Roderick yang kemudian namanya diganti dengan Umumu Asim. Inilah penikahan campuran pertama antara seorang muslim dengan seorang wanita Spanyol. Setelah Abd al-Aziz wafat, kepemimpinannya dilanjutkan oleh Muhammad bin Yazid sebagai penguasa Afrika Utara dan Spanyol
Pada tahun 750 M terjadi peristiwa besar di Damaskus yang menimpa kekuasaan atan revolusi yang dilakukan oleh keluarga Bani Ahbas yang dihantu para pemberontak yang sejak lama melakukan penekanan terhadap Bani Umayyah. Revolusi tersebut berhasil mengakhiri kekuasaan Bani Umayyah yang sudah berkuasa selama 90 tahun.
Seorang pemuda keturunan Bani Umayyah yang bernama "Abd al- Rahman lolos dari kepungan Bani Abbus. Ia berhasil meloloskan diri dengan bersembunyi dan berkelana sehingga sampai ke Spanyol. Di Spanyol, ia disambut oleh pendukungnya dan berhasil menjadi amir dan penguasa Spanyol. Dia berbaall membangun kekuasaan Bani Ummayah di Spanyol sehingga di juhaki dengan "Abd al-Rahnsan al-Dakhil yangartinya "pendatang haru Untuk mempertahankan Spanyol dari ancaman musuh-musuhoys Abd al-Rahman al-Dakhil membangun sebuah angkatan bersenjata yang kuat dan terlatih yang terdiri atas 40.000 prajurit bayaran dari bangsa Barbar Kalian tentu ingin mengetahui letak Andalusia atau Spanyol.
Berikut ini adalah ringkasannya. Perkembangan Islam di Spanyol dapat dibagi enam periode, yaitu:
a. Periode Pertama (711-755 M)
Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus
b. Periode Kedua (755-912 M)
Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang yang bergelar amir (panglima atau gubernur) akan tetapi tunduk kepada pusat pemerintahan islam yang pada saat itu dipegang oleh khalifah Abbasiyyah di Baghdad.
c. Periode Ketiga (912-1013 M)
Periode ini Spanyol diperintah oleh penguasa dengan gelar khalifah
d. Periode Keempat (1013-1086 M)
Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara kecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan atau Al-Mulk al-Tawaif yang berpusat di daerah kota seperti Sevilla, Cordova, Toledo, dan sebagainya.
e. Periode Kelima (1086-1248 M
Spanyol Islam meskipun masih terpecah dalam beberapa negara tetapi mendapat suatu kekuatan yang dominan yaitu kekuasaan dinasti Murahitün dan Muwehidün
1. Periode Keenam (1248-1492)
Pada periode ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada, di bawah dinasti Bani Ahmar. Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti pada zaman Abd al-Rahman al-Nasir. Akan tetapi, secara politik dinasti ini hanya berkuasa di wilayah yang kecil.
2. Kejayaan Islam di Andalusia
Baghdad, Konstantinopel, dan Cordova merupakan tiga kota yang menjadi pusat kebudayaan dunia saat itu. Terdapat 113.000 rumah, 70 Perpustakaan, toko buku dan ratusan mesjid, jalan aspal yang panjang dan diterangi dengan lampu-lampu dari rumah-rumah yang berhampiran menjadi pemandangan menarik di Cordova. Kota ini menjadi populer dan mengundang kekaguman pengunjung
Utusan diplomatik banyak berkumpul di Cordova. Delegasi berdatangan dari Zanata Afrika Utara, dinasti Idrisiyyah, raja Perancis, Konstantinopel, dan Jerman.
Kejayaan Islam di Spanyol ditunjukkan dengan beberapa perkembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan fisik. Ilmu pengetahuan berkembang pada bidang filsafat, seni, sastra, agama, dan sains. Pembangunan gedung- gedung, seperti pembangunan kota, istana, masjid, pemukiman dan taman- taman menjadi pembangunan fisik yang sangat menonjol.
Cordova adalah ibu kota Spanyol sebelum Islam kemudian diambil alih oleh Bani Umayyah. Cordova dibangun dan diperindah. Jembatan yang di bangun di atas sungai yang mengalir di tengah kota menambah keindahan kota.
Granada adalah tempat pertahanan terakhir umat islam di Spanyol. Di kota itu, ada sisa-sisa kekuatan Arab dan pemikir Islam.
Beberapa bangunan dengan arsitektur Islam yang kental, seperti menara Giralda, Alcazar Sevilla, Menara Emas Torre del Oro terdapat di Sevilla. Salah satu menaranya yaitu Giralda terindah di benua Eropa. Semula, menara ini merupakan minaret atau menara mesjid. Saat ini menara tersebut beralih fungsi sebagai menara lonceng Katedral Sevilla
Dekat La Giralda terdapat Alcazar Sevilla. Bangunan spektakuler memiliki ornamen dinding yang memuat skrip berbahasa Arab termasuk frasa Wa La Galib illa Allah (Tiada Pemenang Kecuali Allah Swt). Karya arsitektur ini menjadi refleksi sejenis dari arsitektur istana al-Hamra
Torre del Oro dengan menara emasnya dibangun yang difungsikan sebagai tempat pengawasan dan pertahanan Sevilla dari serangan musuh. Akses menuju pelabuhan kota dapat dikontrol melalui menara emas ini. Rangkaian rantai raksasa yang terdapat di Torre del Oro menyambung dengan menara lain di seberang sungai yaitu Torre de la Plata. Rantai tersebut digunakan untuk mencegah serangan kapal pasukan Kristen yang mau masuk ke dalam kota Pada daerah otonomi Castilla la Mancha terdapat kota Toledo. Kota ini pernah menjadi ibukota Spanyol sebelum bangsa Moor datang pada abad ke-8 M. Kota ini pernah pula menjadi salah satu kota pada masa pemerintahan Islam di Spanyol. Tingkat toleransi kehidupan beragama yang tinggi terdapat di Toledo. Islam, Yahudi, Kristen dapat hidup berdampingan dengan harmonis, yang pada masa itu disebut La Convivencia (The Coexistence).
Masjid a Mezquita Cristo de la Luzz dibangun pada tahun 999 M oleh bangsa Moor. Semula, masjid ini diberi nama Masjid Bab al-Mardüm. Namanya diambil dari nama gerbang kota Toledo dengan letak 20 m dari masjid. Lantai mesjid beralaskan tanah. Desain pilarnya dipengaruhi oleh Mesjid Agung Cordova.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan pada Masa Bani Umayyah di Andalusia
Spayıl adalah negeri yang subur. Dengan kesuburannya dapat menghasilkan ekonomi yang tinggi sehingga dapat melahirkan para cendikiawan mulikiawan muslim. Pada bidang intelektual, uma astronomi, kedokteran, Filsafat, matematika, kimia, dan fisika dikembangkan oleh para cendikiawan muslim. Sementara di bidang ilmu sosial, dikembangkan juga ilmu sejarah, sosiologi, dan sastra.
Sebagian besar pengaruh kebudayaan Islam atas Eropa terjadi akibat penduduk kaum muslimin di Spanyol dan Sisilia. Kebudayaan yang paling metionjol terlihat pada munculnya para ilmuwan dengan masing-masing keahlian di bidangnya
a. Fikih
b. Bahasa dan Sastra
c. Bidang Seni dan Musik
d. Bidang Filsafat
e. Bidang Sains
f. Bidang Sejarah
4. Memetik Nilai Islami dalam Sejarah Bani Umayyah di Andalusia Sejarah Islam menggambarkan catatan perkembatang beralanan hidup manusia merupakan dari waktu ke waktu dalam membangun peradaban yang dihasilkan kaubakauslimin. Dalam sejarah kalian bisa mengidentifikati dan memahami perkembangan aspek-aspek kehudunt, sen berbagai balarg seperti agama, sosial, ekonomi, ilmu pengetahuan, seni, sastra, dan bahasa
Selain mempelajari isi sejarah, kalian diharapkan dapat mengambil hikmah yang digunakan untuk menyikapi permasalahan pada masa sekarang dan sebagai bekal untuk membangun masa depan. Ibrah dan keteladanan dari sejarah diharapan menjadi inspirasi positif untuk menyelesaikan dan menyikapi kenyataan sosial, politik, budaya, ekonomi, seni, dan ilma pengetahuan dalam membangun peradaban.
untuk mengatasi permasalahan hidup di masa kini dan masa yang akan datang
Kedewasaan dalam berfikir dapat ditumbuhkan. Hal ini mendorong cara pandang ke depan yang lebih luas, bertindak arif, dan bijaksana.
4. Mencintai dan bangga pada kebudayaan Islam masa lalu.
e. Melibatkan diri dalam pemeliharan hasil peradaban baik dengan mempelajarinya maupun mengambil manfaatnya.
f. Semangat mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan dapat ditumbuhkan.
g. Memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar