Sabtu, 09 Desember 2017

SELAMAT DATANG NABI MUHAMMAD SAW KEKASIHKU

SELAMAT DATANG NABI MUHAMMAD SAW KEKASIHKU
Kegiatan Pembelajaran di kelas 7F SMPN 1 Ngunut tahun pelajaran 2017/2018
Oleh : DILLA YULIA MALWITA
Mahasiswa PPL IAIN Tulungagung
Jurusan : S1 PAI


KI -1
:
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI -2
:
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI -3
:
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan  rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
KI -4
:
Mencoba, mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dalam ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.


No
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
1
1.11 Menghayati perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam periode Makkah dalam menegakkan risalah Allah Swt.
1.11.1 Berperilaku sebagaimana perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menegakkan risalah Allah SWT
1.11.2 Menunjukkan perjuangan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW periode Makkah
1.11.3 Meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir yang diutus oleh Allah menyampaikan wahyu untuk umatnya
2
2.11Meneladani perjuangan Nabi Muhammad SAW periode Makkah.

2.11.1    Menunjukkan contoh perilaku meneladani perjuangan Nabi Muhammad SAW periode Makkah
2.11.2    Menjaga silahturahmi, persatuan, kesatuan, dan kebersamaan
2.11.3    Berkata jujur, bertanggung jawab, dan kerja keras
2.11.4    Menahan dari kemauan sendiri (egois)
3
3.11Memahami perjuangan Nabi Muhammad saw. periode Makkah

3.11.1    Menjelaskan kronologi masa kelahiran sampai masa dewasa Nabi Muhammad SAW
3.11.2    Menceritakan sejarah diangkatnya Nabi Muhammad SAW menjadi Rasul periode Makkah
3.11.3    Menyebutkan wahyu-wahyu yang diterima Rasulullah SAW
3.11.4    Menjelaskan strategi dakwah nabi secara sembunyi sembunyi
3.11.5    Menjelaskan strategi dakwah nabi secara terang-terangan
3.11.6 Menjelaskan pengertian Assabiqunal Awwalun
3.11.7    Menyebutkan sahabat yang termasuk Assabiqunal Awwalun
4
4.11Menyajikan strategi perjuangan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.
4.11.1    Menyanyikan sholawat Nabi SAW
4.11.2   Mempresentasikan  tentang strategi dakwah Nabi Muhammad SAW
4.11.3    Meneladani perjuangan Nabi Muhammad SAW di Mekkah.

Tujuan Pembelajaran
1.      Berperilaku sebagaimana perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menegakkan risalah Allah SWT
2.      Menunjukkan perjuangan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW periode Makkah
3.      Meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah nabi terakhir yang diutus oleh Allah menyampaikan wahyu untuk umatnya
4.      Menunjukkan contoh perilaku meneladani perjuangan Nabi Muhammad SAW periode Makkah
5.      Menjaga silahturahmi, persatuan, kesatuan, dan kebersamaan
6.      Berkata jujur, bertanggung jawab, dan kerja keras
7.      Menjelaskan kronologi masa kelahiran sampai masa dewasa Nabi Muhammad SAW
8.      Menceritakan sejarah diangkatnya Nabi Muhammad SAW menjadi Rasul periode Makkah
9.      Menyebutkan wahyu-wahyu yang diterima Rasulullah SAW
10.  Menjelaskan strategi dakwah nabi secara sembunyi sembunyi
11.  Menjelaskan strategi dakwah nabi secara terang-terangan
12.  Menjelaskan pengertian Assabiqunal Awwalun
13.  Menyebutkan sahabat yang termasuk Assabiqunal Awwalun
14.  Menyanyikan sholawat Nabi SAW
15.  Mempresentasikan  tentang strategi dakwah Nabi Muhammad SAW
16.  Meneladani perjuangan Nabi Muhammad SAW di Mekkah

Teknik dan Metode Pembelajaran
1.      Ask and Question Card
2.      Metode CTL
3.      Diskusi Kelompok
4.   Unjuk Kerja
Materi Pembelajaran
SELAMAT DATANG NABI MUHAMMAD SAW KEKASIHKU
LAHIRNYA NABI MUHAMMAD SAW
Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul awal atau hari Senin, 20 April 571 Masehi di kota Makkah. Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW di sebut dengan Tahun Gajah karena berkaitan dengan peristiwa pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah. Abrahah adalah Gubernur Yaman yang ingin menghancurkan Ka’bah. Namun sebelum sampai ke kota Makkah, mereka diserang oleh pasukan burung yang membawa batu-batu krikil panas seperti di kisahkan pada surat Al-Fiil ayat 1-5. Yang berbunyi:

بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ ﴿١﴾ أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ ﴿٢﴾ وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ ﴿٣﴾ تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ ﴿٤﴾ فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍ ﴿٥﴾

Artinya: (1). Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? (2). Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?, (3). Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, (4). yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,(5). lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). Q.S Al-Fiil/105:1-5


Nabi Muhammad lahir dalam keadaan yatim. Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthallib meninggal pada saat Nabi Muhammad dalam kandungan usia 6 bulan. Ibunya bernama Siti Aminah binti Wahab. Setelah Siti Aminah melahirkan, bayi Nabi Muhaammad di bawa ke Ka’bah oleh kakeknya yang bernama Abdul Muthallib. Beliau sangat senang atas kelahiran cucunya dan diberi nama Ahmad yang artinya terpuji. Lalu dengan Siti Aminah diberi nama Muhammad.

Pada waktu itu bangsa Arab mempunyai kebiasaan untuk menitipkan penyusuan anak-anak mereka kepada perempuan lain di dusun dengan harapan agar anak tersebut di kemudian hari mempunyai tubuh yang kuat dan omongan yang fasih. Berdasarkan kebiasaan inilah kakeknya Abdul Muthalib menyerahkan cucunya Muhammad SAW kepada Halimah binti Dzuaib As-Sa’diyah salah seorang perempuan dari Bani Sa’ad untuk menyusui Beliau.

Pada saat itu, Bani Sa’ad sedang dilanda kemarau panjang. Tapi ketika Muhammad kecil tiba di kediaman Halimah dan menetap di sana untuk disusui, lambat laun tanah di sekitar kediaman Halimah kembali subur. Ketika Rasulullah SAW tinggal di kediaman Halimah sering terjadi hal-hal luar biasa pada diri Nabi Muhammad SAW termasuk peristiwa “pembelahan dada”. Setelah disapih, Nabi Muhammad pun dikembalikan kepada ibundanya Aminah. Saat itu, Rasulullah SAW baru berusia 5 tahun. Lalu usia 6 tahun sampai 8 tahun Nabi Muhammad SAW di asuh oleh kakeknya. Setelah kakeknya wafat, Nabi Muhammad SAW di asuh oleh Abu Talib yaitu pamannya Nabi Muhammad SAW.

NABI MUHAMMAD BERDAGANG

Pada usia 10 tahun Nabi Muhammad SAW sudah mulai mencari pekerjaan sebagai buruh pengembala ternak milik orang lain di daerah gurun Mekah yang sangat panas. Pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad SAW mulai diperkenalkan ilmu perniagaan oleh pamannya. Meskipun tidak punya pekerjaan tetap, Muhammad di kenal sebagai pemuda yang berakhlak mulia: jujur, amanah, santun, dan bersahaja. Setiap pekerjaan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Kemuliaan akhlak Muhammad itu terdengar di telinga Khadijah binti Khuwalid. Ia adalah seorang wanita pedagang yang memiliki banyak harta dan bernasab baik. Dia membayar banyak kaum lelaki untuk berdagang dengan sistem bagi hasil. Khadijah pun megutus seseorang untuk mengajak Muhammad berniaga ke negeri Syam. Tawaran itu diterima Muhammad. Ia bergegas berangkat menemui  Khadijah. Muhammad tiba di rumah Khadijah. Muhammad mengucapkan salam dan  meminta izin kepada Khadijah untuk masuk. Sebuah percakapan pun terjadi. Khadijah langsung berbicara ke inti persoalan.  “Aku sedang butuh orang untuk menjual barang daganganku ke negeri Syam. Aku butuh orang yang jujur,dapat dipercaya. Aku tahu,engkau orang yang jujur dan dapat diandalkan. Aku yakin engkau adalah orang yang tepat, karenanya aku tawarkan pekerjaan ini kepadamu,” kata Khadijah. Ia berjanji akan memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan saudagar lainnya. Muhammad langsung menerima tawaran itu. Persiapan keberangkatan pun dilakukan. Khadijah meminta pelayan terbaiknya, Maisarah, sebagai asisten Muhammad. Tak lupa Khadijah membisikkan sesuatu kepada Maisarah. “Kau jangan membangkang pada Muhammad. Lakukan apa yang diinginkannya. Engkau juga harus mengamatinya sepanjang perjalanan. Ketika pulang, laporkan apa yang engkau lihat kepadaku, ” bisik Khadijah.

Waktu kepergian tiba. Hampir seluruh sanak saudara Muhammad berkumpul untuk melepas keberangkatannya. Perjalanan itu akan panjang. Itu artinya mereka tak dapat berjumpa dengan Muhammad dalam waktu yang lama. Muhammad bersama Maisarah kemudian bertolak dalam sebuah kafilah menuju Syam. Hari berganti hari. Siang silih berganti dengan malam mengiringi perjalan. Maisarah melakukan apapun agar Muhammad merasa nyaman.

Tepat pada bulan ketiga, mereka tiba di Basra, tidak jauh dari Syam. Sebuah perayaan besar sedang berlangsung. Barang dagangan digelar oleh para musafir diatas permadani. Muhammad melepas lelah di bawah pohon besar, tidak jauh dari kuil seorang rahib. Tanpa sepengetahuan Muhammad, ada seorang pendeta yang mengamati gerak-gerik Nabi Muhammad. Pendeta itu adalah Nasthura. Ia menghampiri Maisarah, dan bertanya “Siapa yang berteduh di bawah pohon itu?” “Orang Quraisy dari Makkah,” Maisarah menjawab. Tidak seorang pun berteduh dibawah pohon  itu, melainkan dia seorang nabi,” kata Nasthura. Maisarah tercengang mendengarnya. Belum habis rasa terkejut Maisarah, Nasthura kembali mengulanginya. “Ia adalah Nabi terakhir”. Perasaan Maisarah campur aduk: gembira, senang, terkejut dan gelisah. Sebuah rahasia besar ada digenggamannya. Ia beruntung dapat mendampingi seorang pemuda yang kelak akan menjadi Nabi.

Perjalan dilanjutkan. Muhammad dan kafilahnya tiba di Syam. Beliau menjual barang dagangan yang dibawanya, dan membeli produk Syam untuk dijual di Makkah. Setelah empat bulan di Syam, kafilah dagang itu begegas kembali ke Makkah.  Di siang hari, cuaca panas seperti memanggang rombongan. Kulit kepala mereka seperti terbakar. Kulit tubuh bercucuran keringat. Mereka tidak kuasa menahan panggangan matahari. Saat itulah Maisarah menyaksikan mukjizat. Segumpal awan terus menaungi Muhammad dan rombongan, kemana pun mereka bergerak. Awan itu terus berarah meneduhi Muhammad sepanjang perjalanan, seolah diperintahkan untuk mengikutinya. Hanya Maisarah yang melihat keajaiban itu. Para Musafir lainnya tidak ada yang tahu. Pemandangan menakjubkan itu membuat Maisarah semakin yakin dengan apa yang diucapakan pendeta Nasthura bahwa Muhammad adalah nabi terakhir.
NABI MUHAMMAD MENIKAH DENGAN SITI KHADIJAH

Setibanya di Makkah, Muhammad langsung menuju kediaman Khadijah. Sesampainya disana, ia menyetorkan modal dan keuntungan kepada Khadijah. Kemudian Muhammad menjual barang dagangan yang beliau beli di Syam. Muhammad mendapat keuntungan lebih atas perniagaannya itu. Khadijah terlihat gembira dengan usaha Muhammad. Tidak sia-sia ia memberikan kepercayaan kepada Muhammad.

Muhammad segera kembali ke rumahnya. Saat itulah Maisarah menuturkan kepada Khadijah beragam peristiwa yang terjadi saat mendampingi Muhammad berdagang. Maisarah mengisahkan pertemuannya dengan seorang pendeta dan apa yang dikatakan sang pendeta tentang Muhammad. Dia menuturkan pula tentang awan yang menaungi Muhammad selama dalam perjalanan. Khadijah mendengarkannya dengan penuh perhatian seolah tak ingin melewatkan sedikit pun informasi tentang Muhammad. Mendengar kejujuran, kesopanan, kerja keras, dan kecerdasan Nabi Muhammad SAW membuat Siti Khadijah tertarik ingin menikah dengan Nabi Muhammad.  

Akhirnya pada usia 25 tahun, Nabi Muhammad SAW menikah dengan Siti Khadijah, bangsawan Quraisy yang pada waktu itu berusia 40 tahun. Pernikahan di awali dengan lamaran Khadijah kepada Muhammad SAW. Dari pernikahan Muhammad dengan Khadijah ini beliau mempunyai beberapa orang putra yaitu: Ibrahim, Qasim, Zainab, Ummu Kultsum, Fatimah, dan Abdullah.

NABI MUHAMMAD MENERIMA WAHYU DAN BERDAKWAH

Pada usia 40 tahun beliau sering melakukan uzlah (mengasingkan diri) ke gua hira. Alasan beliau melakukan uzlah adalah tidak tahan dengan kemungkaran dan kemaksiatan yang dilakukan masyarakat Arab saat itu. Hal ini menyebabkan beliau bingung bagaimana menyelesaikan masalah ini dan mengajak masyarakat Arab ke jalan yang benar. Oleh sebab itu beliau mengasingkan diri ke tempat yang sepi. Rasulullah memutuskan pergi ke gua Hira. Beliau merenung, menangis dan berdoa meminta pertolongan kepada Allah supaya masalah ini cepat selesai. Pada akhirnya Allah memberikan pertolongan dan petunjuk bagi Nabi Muhammad untuk menyelesaikan masalah tersebut, yaitu Al-Quran. Al-Qur’an inilah mukjizat pertama Rasulullah. Pada tanggal 17 Ramadhan tahun ke-40 dari kelahirannya, nabi di datangi Jibril dan menerima wahyu pertama yaitu Q.S al-Alaq/96: 1-5

Wahyu pertama inilah Nabi Muhammad SAW dipilih dan diangkat menjadi Rasul. Nabi terus menanti wahyu berikutnya dan selalu datang ke Gua Hira. Dalam keadaan menanti itulah turun wahyu kedua, yaitu Q.S al-Muddasir/74:1-7. Dengan turunya wahyu kedua Rasulullah SAW mulai berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Nabi mengajak orang-orang yang terdekat dengannya. Tujuannya agar mereka lebih duku percaya kepada seruannya dan mengikutinya. Tempat beliau pilih untuk berdakwah adalah rumah al-Arqam bin Abil Arqam al Akhzumi. Orang-orang yang pertama kali memeluk agama Islam atau yang di kenal as-Sabiqun al-Awwalin adalah Siti Khadijah, Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Harisah, dan Ummu Aiman. Setelah Nabi Muhammad SAW berdakwah secara sembunyi-sembunyi, maka turunlah wahyu yang ketiga yaitu Q.S al-Hijr/15: 94-95

Tahap-tahap dakwah secara terang-terangan antara lain adalah:
    1.         Mengundang kaum kerabat dari Bani Hasyim, untuk mendapat jamuan makan agar masuk Islam
    2.         Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Makkah, terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shafa.

Pada dakwah ini, banyak kaum kafir Quraisy yang masuk Islam, yaitu: Hamzah bin Abdul Muntholib, dan Umar bin Khattab. Rasulullah juga menyampaikan dakwahnya ke luar Makkah.
Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah pada tahun ke-13 kenabian menghasilkan Bai’atul Aqabah. Isi Bai’atul Aqabah tersebut merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan melindungi dan membela Rasulullah SAW, selain itu mereka juga memohon agar Rasulullah dan pengikutnya hijrah ke Madinah.

Reaksi kaum kafir Quraisy terhadap dakwah Rasulullah SAW
         1.         Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawan sangat keberatan dengan ajaran persamaan hak dan kedudukan antara semua orang.
         2.         Menentang  keras ajaran tentang adanya kehidupan setelah meninggal yaitu alam kubur dan alam akhirat
         3.         Mereka menolak ajaran Islam karena mereka merasa berat meninggalkan agama dan tradisi leluhur mereka
         4.         Mereka menentang keras ajaran Islam dan Rasulullah SAW karena agama Islam melarang menyembah berhala.
Hasil karya siswa






Aktifitas Belajar Siswa







NGUNUT 2017

BIODATA
Nama                           : DILLA YULIA MALWITA                         
Nama panggilan          : Dilla
Tempat/tgl lahir           : Tulungagung , 27 Juli 1995
Pendidikan                  : S1 PAI di IAIN Tulungagung
Cita – cita                    : Menjadi guru yang profesional
Alamat                    : Dsn Sumberagung RT 01 RW 05 Ds Sumberagung Kec. Rejotangan Kab.    Tulungagung
Email                           : dillayulia.dy@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar