Senin, 18 Juli 2022

PENDIDIKAN KARAKTER - MATERI MPLS SMPN 1 NGUNUT TAHUN PELAJARAN 2022/2023


PENDIDIKAN KARAKTER
MATERI MPLS SMPN 1 NGUNUT TAHUN PELAJARAN 2022/2023
dirangkum dari berbagai sumber
oleh : NURUL HIDAYAH, S.Ag


Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan Pendidikan Nasional. Pasal I UU Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa di antara tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia.

Artinya pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian atau berkarakter, sehingga nantinya akan lahir generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter yang bernafas nilai-nilai luhur bangsa serta agama

Menurut  kamus psikologi, karakter adalah kepribadian berdasarkan etika / moral. Karakter berkaitan dengan tiga komponen yaitu konsep moral (moral knowing), sikap moral (moral felling) dan perilaku moral (moral behavior)

Berdasarkan ketiga komponen tersebut dapat disimpulkan bahwa :

“Karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan.”

Pendidikan karakter diartikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter peserta didik / suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang berlaku.

Pendidikan moral (moral education) atau pendidikan karakter (character education) berguna untuk mengatasi krisis moral.

Krisis tersebut antara lain berupa :
-      meningkatnya pergaulan bebas
-      maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja
-      kejahatan terhadap teman
-      pencurian oleh remaja
-      kebiasaan menyontek
-      penyalahgunaan obat-obatan
-      pornografi, perusakan milik orang lain dll.
Ada 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter yaitu :
1)   Religius
2)   Jujur
3)   Toleransi
4)   Disiplin
5)   Kerja Keras
6)   Kreatif
7)   Mandiri
8)   Demokratis
9)   Rasa Ingin Tahu
10)   Semangat Kebangsaan
11)   Cinta tanah air
12)   Menghargai prestasi
13)   Bersahabat/komunikatif
14)   Cinta Damai
15)   Gemar membaca
16)   Peduli lingkungan, 17). Peduli sosial dan 18) Tanggungjawab.

Metode yang dapat digunakan agar tujuan Pendidikan karakter dapat tercapai diantaranya :
-      metode keteladanan
-      metode pembiasaan
-      metode pujian dan hukuman

Terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu:
1)   Karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya
2)   Kemandirian dan tanggungjawab
3)   Kejujuran/amanah, diplomatis
4)   Hormat dan santun
5)   Dermawan, suka tolong-menolong dan gotong royong/kerjasama
6)   Percaya diri dan pekerja keras
7)   Kepemimpinan dan keadilan
8)   Baik dan rendah hati
9)   Toleransi, kedamaian, dan kesatuan.

Pendidikan karakter sebaiknya diterapkan sejak usia kanak-kanak atau yang biasa disebut oleh para ahli psikologi sebagai usia emas (golden age), karena usia ini terbukti sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya serta dimulai dari dalam keluarga, yang merupakan lingkungan pertama bagi pertumbuhan karakter anak.

Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari di sekolah, penanaman nilai-nilai karakter dapat dilakukan dalam beberapa bentuk kegiatan meliputi :

      1.            Literasi sekolah. Kegiatan literasi ini bertujuan membangun budaya literasi di sekolah. Tidak hanya pada siswa saja namun juga pada semua warga sekolah.

      2.            Kegiatan extrakurikuler. Kegiatan extrakurikuler adalah bagian terintegrasi dari sistem pendidikan di sekolah guna memfasilitasi keragaman bakat, minat dan potensi siswa.

      3.            Kegiatan awal dan akhir pembelajaran. Mulai dari pengkondisian siswa, berdoa, apersepsi, hingga refleksi dan penutup kegiatan pembelajaran.

      4.            Pembiasaan. Pembiasaan adalah bagian penting dari proses penanaman karakter pada peserta didik. Karakter tidak bisa muncul secara tiba-tiba tetapi membutuhkan proses yang lama melalui pembiasaan – pembiasaan yang dilakukan secara terus menerus dan berulang.

      5.            Penetapan tata tertib sekolah dan penerapannya secara konsisten. Peserta didik harus berlatih untuk menghargai tata tertib sekolah.

Demikian, semoga catatan kecil ini dapat bermanfaat untuk tambahan materi tentang Pendidikan Karakter pada kegiatan MPLS di sekolah (Ngunut, 18 Juli 2022 : 11:25 PM)