Jumat, 24 September 2021

RANGKUMAN TENTANG THAHARAH / TATACARA BERSUCI

 

RANGKUMAN TENTANG THAHARAH /  TATACARA BERSUCI

(MANDI WAJIB, WUDHU, TAYAMUM DAN HIKMAH THAHARAH)

 

Ketentuan mandi wajib

Pengertian mandi wajib yaitu mandi dengan menggunakan air suci (air mutlak) dengan mengalirkan air tersebut keseluruh tubuh mulai ujung rambut sampai ujung kaki.

Sebab-sebab mandi wajib sama dengan sebab-sebab hadats besar.

Sebab-sebab seseorang ber-hadats besar adalah :

1)       Berhubungan suami istri (bersetubuh)

2)       Keluar mani (misalnya karena mimpi basah)

3)       Haid (menstruasi / datang bulan)

4)       Melahiran (wiladah)

5)       Nifas, dan

6)       Meninggal dunia

 

Rukun mandi wajib :

a)        Niat, yaitu berniat dalam hati mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar

b)        Meratakan air keseluruh tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki

 

Sunnah-sunnah mandi wajib ada lima  perkara, antara lain :

1.       Membaca Basmalah (Bismillah)

2.       Berwudhu dengan sempurna sebelum melakukan mandi

3.       Membasuh / menggosok-gosok tangan secara merata keseluruh anggota tubuh.

4.       Berkesinambungan sebagaimana telah dijelaskan pengertiannya dalam hal wudhu.

5.       Mendahulukan yang kanan dan mengakhirkan yang kiri.

 

Ketentuan wudhu

Wudhu merupakan cara bersuci dari hadats kecil dengan menggunakan air yang suci..

Pengertian Wudhu.

Wudhu menurut bahasa artinya bersih.  

Sedangkan menurut  istilah syara’, wudhu berarti membasuh anggota badan tertentu dengan air dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.

 

Syarat-syarat  wudhu

1).     Islam

2).     Mumayiz (sudah dewasa, yakni telah dapat membedakan baik dan buruk)

3).     Tidak berhadas besar.

4).     Memakai air suci dan menyucikan.

5).     Tidak ada yang menghalangi sampainya ke kulit.

 

Cara berwudhu.

a.          Niat

b.          Disunnahkan mencuci dua telapak tangan, berkumur, dan membersihkan lubang hidung

c.          Membasuh muka

d.          Membasuh kedua tangan sampai siku

e.          Mengusap kepala

f.            Disunahkan membasuh kedua telinga

g.          Membasuh kaki sampai mata kaki

h.          Tertib / urut

i.            Berdo’a setelah wudhu.

Dari beberapa ketentuan wudhu diatas yang merupakan rukun wudhu sesuai dengan Sunnah Nabi dan Al-Qur’an Surat Al Maidah ayat 6 adalah (a, c, d, e,g, h)

 

Rukun Wudhu

      1.            Niat

      2.            Membasuh muka, sampai batas tumbuh rambut dan bawah dagu.

      3.            Membasuh kedua tangan sampai siku.

      4.            Mengusap / menyapu sebagian kepala.

      5.            Membasuh kedua telapak kaki sampai ke mata kaki.

      6.            Tertib, maksudnya dikerjakan secara berurutan.

 

Sunah-sunah Wudhu

Beberapa amalan yang sunah dikerjakan selama berwudhu sebagai berikut  :

1)       Membaca basmallah pada permulaan wudhu.

2)       Berkumur-kumur

3)       Membersihkan lubang hidung dengan air.

4)       Membasuh telapak tangan hingga ke pergelangan

5)       Membasuh sela-sela tangan dan kaki.

6)       Melebihkan basuhan dari batas minimal yang ditentukan.

7)       Membasuh kedua telinga.

8)       Mendahulukan anggota badan yang sebelah kanan.

9)       Membasuh masing-masing anggota badan sebanyak tiga kali.

10)   Berdo’a sesudah berwudhu.

 

Hal-hal yang Membatalkan Wudhu

      1.            Keluar sesuatu dari qubul maupun dubur, baik berupa angin maupun cairan (kencing,  darah, mani, mazi, nanah, tinja dan sebagainya .

      2.            Hilang akal yang disebabkan mabuk, tidur, gila dan sebagainya.

      3.            Bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tanpa lapisan.

      4.            Menyentuh qubul dan dubur dengan telapak tangan atau jari-jari.

 

Ketentuan tayamum

Tayamum merupakan cara thoharoh sebagai pengganti wudhu dan mandi wajib. Hal ini sebagai rukshoh (keringanan) untuk orang yang tidak dapat memakai air karena beberapa hal (udzur).

 

Sebab-sebab Tayamum

      1.            Tidak ada air

      2.            Sakit / luka yang dikhawatirkan akan bertambah sakitnya atau bertambah lama sembuhnya jika kena air.

      3.            Karena dalam perjalanan

      4.            Sudah masuk waktu sholat

      5.            Tidak ada air dan telah diusahakan untuk mendapatkan air tetapi tidak memperolehnya.

      6.            Keadaan darurat yang membahayakan jiwa seperti bencana alam dan peperangan.

      7.            Ada air, tetapi suhu air sangat dingin dengan perkiraan jika menggunakan air akan mendatangkan kemudaratan.

      8.            Ada air, tetapi air itu hanya cukup untuk keperluan minum.

      9.            Ada air, tetapi tempatnya terlalu jauh dan apabila pergi ke tempat tersebut akan ketinggalan atau kehabisan waktu shalat.

  10.            Ada air, tetapi untuk menjangkau tempat air terhalang oleh bahaya yang mengancam jiwa dan harta.

 

 

Syarat-syarat Tayamum

      1.            Ada sebab yang membolehkan mengganti wudhu atau mandi dengan tayamum.

      2.            Sudah masuk waktu shalat

      3.            Dapat menghilangkan najis yang melekat di badan.

      4.            Tidak dalam keadaan haid atau nifas (bagi perempuan).

      5.            Menggunakan tanah atau debu yang suci.

      6.            Sudah diusahakan mendapatkan air, tetapi dengan berbagai sebab air tidak diperolehnya.

 

Rukun Tayamum

      1.            Niat

      2.            Mengusap muka dengan tanah atau debu.

      3.            Mengusap kedua tangan sampai  ke siku dengan debu.

      4.            Tertib

 

Sunah-sunah Tayamum

      1.            Membaca basmallah sebagaimana disunahkan ketika wudhu.

      2.            Meniup debu di telapak tangan agar tanah atau debu yang menempel di telapak tangan menjadi tipis.

      3.            Membaca do’a setelah tayamum sebagaimana setelah wudhu.

      4.            Mendahulukan yang kanan daripada yang kiri.

      5.            Menggosok sela-sela jari setelah menyapu tangan.

 

Hal-hal yang Berkaitan dengan Tayamum

Orang yang bertayamum karena tidak ada air, tidak wajib mengulangi shalatnya apabila mendapatkan air. Tetapi orang yang bertayamum karena junub apabila mendapatkan air maka wajib mandi bila akan mengerjakan shalat, sebeb tayamum tidak menghilangkan hadas, yang dibolehkan karena darurat. Satu kali tayamum hanya berlaku satu kali shalat fardhu

 

Yang membatalkan tayamum

      1.            Semua hal yang membatalkan wudhu juga membatalkan tayamum.

      2.            Menemukan air jika tayamum yang dilakukan karena tidak ada air.

      3.            Dapat menggunakan air, jika tayamum dilakukan dengan sebab berhalangan menggunakan air.

 

Hikmah thoharoh

1.       Mendidik manusia untuk berperilaku bersih

2.       Orang yang bersih akan terhindar dari penyakit

3.       Rosulullah bersabda bahwa orang yang membiasakan wudhu akan bersinar wajahnya kelak saat dibangkitkan dari kubur

4.       Dapat memelihara keimanan, keindahan, kenyamanan dan kesehatan.

DO’A SESUDAH WUDHU



Artinya        :   “Aku bersaksi tidak ada Tuhan yang wajib disembah melainkan Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku ini termasuk orang-orang yang bertobat, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang suci, dan jadikanlah aku ini hamba-hamba-Mu yang shaleh.

DALIL PERINTAH WUDHU

QS. Al Maidah 6 

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاَةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلِكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا وَإِن كُنتُم مَّرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدُُ مِّنكُم مِّنَ الْغَآئِطِ أَوْ لاَمَسْتُمُ النِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَآءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ مَايُرِيدُ اللهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ {6} 

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu, Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (QS. 5:6)

KEGIATAN BELAJAR MINGGU INI







Kamis, 02 September 2021

TERAMPIL DAN TERBIASA BERSIKAP JUJUR, AMANAH DAN ISTIQOMAH


TERAMPIL DAN TERBIASA BERSIKAP JUJUR, AMANAH DAN ISTIQOMAH

(Materi PABP Bab 2 : Hidup Tenang dengan kejujuran, Amanah dan Istiqomah)

 “Kelas 7 Semester Ganjil”

4.5 Menyajikan makna perilaku Jujur, Amanah, dan Istiqamah dan hadits terkait.


Bersikap jujur dalam mengerjakan soal ujian
 

Seorang muslim yang baik pasti akan selalu berusaha untuk menjadikan dirinya sebagai pribadi yang dapat menerapkan kebiasaan berakhlak mulia dalam kehidupannya sehari – hari. Marilah kita mencontoh beberapa sikap di bawah ini supaya terampil dan terbiasa menerapkan sikap jujur, amanah dan istiqomah.

 

Contoh – contoh sikap jujur dalam kehidupan sehari –hari.

      1.            Sebagai siswa yang baik, saat ujian, tidak akan mencontek walaupun ada peluang untuk melakukannya..

      2.            Apabila kita berbuat salah, maka harus berani dan tidak takut untuk mengakui kesalahan tersebut.

      3.            Ketika berada di perpustakaan sekolah, kita mengisi informasi yang benar saat meminjam buku.

      4.            Mengatakan yang sesungguhnya tanpa menambah atau mengurangi kata meski pahit sekalipun.

      5.            Tidak berbohong pada orangtua saat meminta uang.

      6.            Betul-betul melaksanakan solat, tidak berkata iya apabila memang belum solat.

      7.            Betul-betul datang ke sekolah dan tidak bolos sesuai apa yang dikatakan saat pamit di rumah.

      8.            Membayar barang yang dibeli sesuai dengan harga yang sudah ditentukan oleh penjual.

      9.            Tidak melakukan suap terhadap hal apapun, baik suap terhadap hakim, suap terhadap polisi, suap terhadap panitia kegiatan, dsb.

  10.            Berani bertanya kepada guru apabila belum mengerti terhadap pelajaran yang dipelajari, jangan berkata paham padahal sesungguhnya belum paham hanya karena gengsi terhadap teman-teman.

  11.            Mengembalikan barang yang ditemukan kepada sang pemilik walaupun barang yang ditemukan sangat berharga dan bernilai.

  12.            Bertindak dan berperilaku sesuai isi kata hati selama tidak melanggar ketentuan-ketentuan yang berlaku.

  13.            Tidak mengambil bagian maupun porsi-porsi hak orang lain.

  14.            Senantiasa memohon izin terlebih dahulu apabila meminjam / mengambil barang milik orang lain meskipun dengan keluarga dekat.

  15.            Mengembalikan kelebihan uang belanja pada orangtua.

  16.            Memberitahukan hasil ujian sekolah yang sebenarnya kepada orangtua.

  17.            Tidak berbohong kepada guru atau teman-teman.

  18.            Tidak mengambil barang milik teman.

  19.            Tidak berbohong atau memfitnah orang lain.

  20.            Mengakui kesalahan jika melanggar peraturan lalu lintas.

 

Contoh – contoh sikap amanah dalam kehidupan sehari – hari.

      1.            Saat ujian tidak membantu teman berbuat curang.

      2.            Menepati janji sesuai dengan kesepakatan sebaik mungkin.

      3.            Menjaga buku yang dipinjam dan mengembalikannya tepat waktu.

      4.            Tidak menceritakan rahasia seseorang apabila kita diberi kepercayaan untuk menjaga rahasia tersebut.

      5.            Memelihara nikmat yang diberikan Allah SWT.

      6.            Membelanjakan uang yang diberi orang tua sesuai peruntukannya.

      7.            Menjaga barang-barang milik orang lain yang dititipkan kepada kita dengan sebaik-baiknya..

      8.            Menjalankan seluruh perintah Allah SWT serta menjauhi laranganNya.

      9.            Mengerjakan PR serta tugas yang diberikan oleh guru dengan sebaik mungkin.

  10.            Menjalankan kepemimpinan atas jabatan yang diberikan kepada kita dengan penuh tanggungjawab dan tidak menyalahgunakannya.

  11.            .Menjaga diri kita dari perbuatan dosa dan maksiat, sebab badan ini merupakan titipan yang diberikan oleh Allah SWT.

  12.            Menjaga keuangan kas, baik kas sekolah serta kas negara dengan sebaik mungkin dan tidak melakukan tindakan korupsi.

  13.            Memelihara semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt. berupa umur, kesehatan, harta benda, ilmu, dan sebagainya.

 

Contoh – contoh sikap istiqomah dalam kehidupan sehari – hari.

      1.            Konsekuen menaati semua peraturan saat ujian.

      2.            Melaksanakan kewajiban dengan rasa senang dan bersungguh-sungguh serta tidak merasa dipaksa ataupun dibebani..

      3.            Bersungguh-sungguh membaca buku yang dipinjam di perpustakaan.

      4.            Meski dipaksa atau terdesak, tetap konsekuen tidak menceritakan rahasia orang lain.

      5.            Bekerja keras, tekun dan disiplin.

      6.            Mengerjakan sholat tepat waktu, konsisten dalam menjalani semua ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT meskipun dalam keadaan sulit.

      7.            Datang ke sekolah tepat waktu dan belajar dengan giat.

      8.            Belajar dengan rajin dan tekun hingga paham.

      9.            Senantiasa bersedekah setiap hari.

  10.            Tidak pernah membolos saat pelajaran sedang berlangsung.

  11.            Selalu mengerjakan PR tepat waktu dan tidak pernah terlambat mengumpulkan.

  12.            Mempertahankan rasa keikhlasan kita dalam menolong, jangan sampai jika orang yang kita tolong lupa berterima kasih lantas kitapun menyebut-nyebut pertolongan yang kita berikan padanya.

  13.            Selalu mejalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya kapanapun dan dimanapun.

  14.            Selalu menaati peraturan yang berlaku, baik yang ada di rumah, sekolah, maupun masyarakat.

Demikian beberapa contoh penerapan sikap jujur, amanah dan istiqomah dalam kehidupan sehari – hari. Semoga kita dapat menerapkannya dengan harapan mendapatkan ridha dari Allah SWT seta menjadi seorang muslim yang berakhlak mulia.