Jumat, 12 Agustus 2016

Meneladani Asmaul Husna dalam kehidupan sehari – hari.



Meneladani Asmaul Husna dalam kehidupan sehari – hari.
1.       Meneladani sifat Al Aziz.
Al Aziz artinya Maha Perkasa. Sikap meneladani Al Aziz berarti kita harus kuat dan tidak boleh lemah baik lahir maupun batin. Seperti ketegasan dalam membela kebenaran dan menolak/memerangi kemaksiatan maupun kejahatan.
2.       Meneladani sifat Al Wahhab.
Al Wahhab artinya Maha Pemberi Karunia. Sikap meneladani Al Wahhab dapat ditunjukkan dengan sikap pemurah baik dalam berbagi rezeki maupun ilmu pengetahuan kepada orang lain. Sikap ini mendidik kita untuk tidak bergantung kepada orang lain karena memberi itu lebih baik dari pada menerima.
3.       Meneladani sifat Al Fattah
Al Fattah artinya Maha Pemberi keputusan atau Maha Pembuka. Dalam kehidupan sehari-hari sering kali dihadapkan pada pilihan-pilihan. Misalnya ketika akan belajar tiba-tiba teman kita  datang dan mengajak kita bermain. Pada saat seperti inilah kita dituntut untuk memutuskan pilihan kegiatan mana yang penting dan harus kita dahulukan. Karena ketepatan dalam mengambil keputusan merupakan awal dari kesuksesan kita dalam hidup ini.
4.       Meneladani sifat Al Qoyyum
Al Qoyyum berarti Allah Maha Berdiri sendiri. Meneladani sifat Al Qoyyum sangat penting bagi kehidupan ini, karena sifat ini mendidik kita untuk menjadi pribadi yang mandiri, tidak tergantung dan mudah diperdaya orang lain. Untuk menumbuhkan sikap mandiri ini harus dimulai dari membiasakan mengerjakan hal-hal yang kecil di rumah yaitu mengerjakan pekerjaan rumah tanpa harus diperintah oleh orang tua. Demikian juga disekolah, sebagai pelajar sepenuhnya menyadari bahwa tugas utamanya adalah belajar, sehingga secara proaktif (jemput bola) tanpa tekanan dari bapak/ibu guru berupaya menuntaskan tugas pembelajaran yang telah dibebankan.
5.       Meneladani sifat Al Hadi.
Al Hadi artinya Allah Maha Memberi Petunjuk. Meneladani sifat Al Hadi mengandung maksud bahwa kita dituntut untuk mempunyai ilmu yang banyak supaya dapat menjadi panutan atau pemberi pencerahan/petunjuk bagi orang-orang di sekitar kita. Kerelan membagi ilmu pengetahuan yang kita miliki kepada orang lain sangat dihargai oleh agama dan dijanjikan pahala yang berlipat ganda serta tidak akan mengurangi ilmu yang kita miliki justru ilmu kita itu akan semakin bertambah.
6.       Meneladani sifat Al Adl.
Al Adl artinya Allah Maha Adil. Sikap adil sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia ini, karena manusia mempunyai nafsu dan kecenderungan berbuat serakah dan menang sendiri. Perilaku adil dalam masyarakat bisa ditunjukkan dengan sikap tidak membeda bedakan memperlakukan orang lain dalam segala urusan. Selain itu juga kita harus berlaku jujur kepada siapapun, tidak berlaku curang, menipu, yang merugikan orang lain. Perilaku adil merupakan modal bagi terbangunnya tatanan masyarakat yang harmonis, aman dan sejahtera.
7.       Meneladani sifat Al Ghoffar
Al Ghoffar artinya Allah Maha Pengampun. Meneladani sifat Alghoffar bisa di tunjukkan dalam sikap pemaaf dan kasih sayang kepada orang lain. Menjaga hubungan silaturrahmi dan persaudaraan merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Oleh karena itu meminta maaf dan memberi maaf adalah cermin masyarakat muslim yang dapat mempererat persaudaraan (ukhuwah islamiyah).
8.       Meneladani sifat Al ‘Alim
Al ‘Alim berarti Allah Maha Mengetahui. Allah maha mengetahui segala galanya baik lahir maupun batin yang terjadi pada makhluknya, karena ilmu Allah tak terbatas. Meneladani sifat ini harus dimulai dari kecintaan untuk belajar dan terus belajar, memperdalam ilmu sebanyak-banyaknya  disertai dengan keyakinan bahwa hanya orang yang yang beriman dan berilmulah yang akan ditinggikan derajadnya oleh Allah.
9.       Meneladani sifat Al Hakim
Al Hakim berarti Allah Maha Bijaksana. Meneladani sifat ini dapat diwujudkan dengan cara meningkatkan kecermatan atas pilihan yang akan kita lakukan dengan mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya, manfaat dan mudhorotnya, untung dan ruginya. Demikian juga dalam pergaulan sehari-hari dengan teman sebaya kita, sikap bijaksana dalam pergaulan merupakan modal bagi suksesnya hubungan pertemanan. Sebaliknya apabila kita tidak bersikap bijaksana maka pasti kita akan terasing karena dijauhi teman-teman kita.  
10.   Meneladani sifat Al Malik.
Al Malik berarti Allah Maha Berkuasa. Kekuasaan Allah Tak terbatas, walaupun demikian Allah bersikap adil kepada siapapun. Setiap manusia adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya itu. Apabila kita mempunyai kekuasaan misalnya menjadi ketua kelas, bupati, presiden dan lain-lain maka kekuasaan yang kita miliki hendaknya kita manfaatkan untuk mengendalikan diri kita dan orang lain menuju kemaslahatan dan kebaikan. Orang yang beriman memahami kekuasaan adalah amanah bukan hadiah, sehingga dia dengan sadar  berupaya menjalankan kekuasaannya dengan penuh tanggungjawab serta tidak otoriter karena kekuasaan sebenarnya hanyalah milik Allah semata.
11.   Meneladani sifat Al Khabir.
Al Khabir artinya Mahawaspada, mengetahui  perkara yang tersembunyi. Allah Swt. menciptakan  milyaran makhluk dengan berbagai ragamnya. Semuanya diketahui oleh Allah dengan detail, penuh kecermatan dan kewaspadaan, baik secara lahir maupun batin. Tidak ada satupun ciptaan Allah SWT. yang salah sasaran. Ini menandakan bahwa Allah Mahawaspada. Allah dapat mengetahui secara detail apa yang dikerjakan makhluknnya.
Perilaku yang dapat diwujudkan bagi orang yang percaya bahwa Allah SWT Mahawaspada adalah hendaklah kita harus waspada dan cermat terhadap apa yang kita lakukan atau yang akan kita lakukan. Kita harus waspada dan cermat dalam melaksanakan kegiatan, baik di sekolah, di rumah, maupun di tempat lainnya. Orang yang waspada akan mendapatkan hasil maksimal, dan tidak akan menyesal di kemudian hari.
12.   Meneladani sifat As Sami’.
As-Sami’ artinya Maha Mendengar. Allah SWT Maha Mendengar semua suara apapun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah SWT  tidak terbatas, tidak ada satu pun suara yang lepas dari pendengaran-Nya, meskipun suara itu sangat pelan.
Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah SWT. yang memiliki sifat Maha Mendengar adalah kita harus berupaya agar segala yang kita ucapkan  merupakan perkataan yang baik dan berguna, karena kita meyakini bahwa Allah selalu mendengar segala yang kita ucapkan. Bahkan yang masih terbesit di dalam hati pun, di dengar oleh Allah SWT.
13.   Meneladani sifat Al Bashir.
Al-Bashir artinya Maha Melihat. Allah Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan kecil. Allah SWT. melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahkan seluruh alam semesta ini dapat dipantau.
Perilaku yang mencerminkan keyakinan bahwa Allah Maha Melihat adalah hendaklah kita berusaha semaksimal mungkin untuk dapat melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini sebagai bahan renungan akan kebesaran Allah SWT. Kita diajarkan untuk pandai dan cermat dalam memandang berbagai persoalan di sekeliling kita. Namun jangan lupa, kita juga harus selalu introspeksi diri untuk melihat kelebihan dan kekurangan kita sendiri agar hidup menjadi lebih terarah. Sungguh hal ini sangat indah untuk diamalkan.

SEMOGA KITA DAPAT MENGAMALKAN ASMAUL HUSNA DALAM KEHIDUPAN SEHARI - HARI



Tidak ada komentar:

Posting Komentar