Kamis, 16 Mei 2024

Tugas PAI Bab 10 : Andalusia Kota Peradaban Islam di Barat

Nama : Kayla Putri Arnestya
No      : 17
Kelas  : 7B
Judul: Andalusia Kota Beradapan Islam Dibarat (756-1031 M).     
A. Bani Umayyah di Andalusia Kota Beradapan Islam di Barat (756-1031 M).
Islam masuk di Andalusia pada tahun 92 H yang saat itu dikuasai oleh orang-orang Goth (Gothic).
Mūsa’ bin Nusayr sebagai gubernur Afrika Utara mengirim pasukan yang dipimpin oleh Panglima Ṭāriq bin Ziyād pada tahun 710 M untuk melakukan penaklukan ke wilayah ini dan berhasil menaklukannya pada pada tahun 712 M.
Pada tanggal 15 Mei 756 M., ‘Abd al-Rahmān al-Dakhīl memproklamirkan berdirinya Imārah Umayyah II di Andalusia (Spanyol).
Penduduk Spanyol merasa bahagia dan memperoleh kemakmuran di bawah pemerintah Islam. Umat kristiani menikmati kebebasannya dan tidak diganggu dalam melaksanakan ibadah dan kebiasaannya.
Golongan Yahudi benar-benar merasakan tertolong oleh kehadiran bangsa Arab ini. Mereka menjadi merdeka dan aktif membantu bangsa Arab dalam memerintah Spanyol dan mengembalikan negeri ini ke tingkat budaya yang tinggi.
Pada tahun 750 M terjadi peristiwa besar di Damaskus yang menimpa kekuasaan atau revolusi yang dilakukan oleh keluarga Bani Abbas yang dibantu para pemberontak yang sejak lama melakukan penekanan terhadap Bani Umayyah.
Revolusi tersebut berhasil mengakhiri kekuasaan Bani Umayyah yang sudah berkuasa selama 90 tahun. Seorang pemuda keturunan Bani Umayyah yang bernama ‘Abd al- Rahmān lolos dari kepungan Bani Abbas dan sampai di Spanyol.
Disana dia berhasil menjadi seorang āmir dan penguasa Spanyol, sehingga dijuluki ‘Abd al-Rahmān al-Dakhīl yang artinya ”pendatang baru.”
 •Perkembangan Islam di Spanyol dapat di bagi menjadi emam peeiode yaitu:
A. Periode Pertama (711-755 M)
     Pada periode pertama, Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus.
B. Periode kedua (755-912 M)
     Pada periode kedua, Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang yang bergelar āmir (panglima atau gubernur) akan tetapi tunduk kepada pusat pemerintahan Islam yang pada saat itu dipegang oleh khalifah Abbasiyyah di Baghdad.
C. Periode Ketiga (912-1031 m)
     Pada periode ketiga, Spanyol diperintah oleh penguasa dengan gelar khalifah.
D. Periode Keempat (1031-1086 M)
     Pada periode keempat, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara kecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan atau Al-Mulk al-Ṭawāif.
E. Periode Kelima (1086-1248 M)
    Pada periode kelima, Spanyol Islam meskipun masih terpecah dalam beberapa negara tetapi mendapat suatu kekuatan yang dominan yaitu kekuasaan dinasti Murabiṭūn dan Muwaḥidūn.
F. Periode Keenam (1248-1492 M)
    Pada periode keenam, Islam hanya berkuasa di daerah Granada, di bawah dinasti Bani Aḥmar.

B. Kejayaan Islam di Andalusia.
     Baghdad, Konstantinopel, dan Cordova merupakan tiga kota yang menjadi pusat kebudayaan dunia saat itu.
Kejayaan Islam di Spanyol ditunjukkan dengan beberapa perkembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan fisik.Cordova dibangun dan diperindah dengan jembatan yang dibangun di atas sungai yang mengalir di tengah kota, taman-taman dan istana yang megah.Granada adalah tempat pertahanan terakhir umat Islam di Spanyol, disana ada Istana al-Hamrā yang indah dan megah. Dalam bidang ilmu pengetahuan
•Filsafat: Ilmuwan dan filosof Muslim di Andalusia, seperti Averroes (Ibnu Rushd), membuat kontribusi signifikan dalam bidang filsafat.
•Seni: Seni rupa dan arsitektur berkembang pesat, menciptakan struktur indah yang mencerminkan estetika Islam yang khas.
•Sastra: Karya sastra dalam berbagai bentuk, termasuk puisi, prosa, dan teks ilmiah, berkembang dengan pesat di bawah perlindungan dinasti Umayyah.
Agama: Selain Islam, interaksi dan •perkembangan dalam pemikiran keagamaan, terutama dalam bidang teologi, terjadi di antara komunitas Muslim, Yahudi, dan Kristen di Andalusia.
•Sains: Ilmuwan Muslim seperti Ibnu al-Haytham (Alhazen) membuat kontribusi penting dalam bidang optik dan ilmu pengetahuan alam lainnya.
Dalam hal pembangunan fisik
Pembangunan Kota: Cordova diperkaya dengan jembatan yang melintasi sungai yang membelah kota, menciptakan konektivitas yang penting.
Pembangunan Istana: Istana-istana yang megah, seperti al-Zahrā dan al-Hamrā, menjadi bukti kecemerlangan arsitektur dan kemakmuran.
•Pembangunan Masjid: Masjid Cordova dan masjid-masjid lainnya memiliki arsitektur yang mengesankan dan menjadi pusat kegiatan keagamaan dan intelektual.
•Pembangunan Pemukiman: Pemukiman dan kota-kota berkembang dengan infrastruktur yang canggih untuk kesejahteraan masyarakat.
•Pembangunan Taman-taman: Taman-taman indah menciptakan lingkungan yang nyaman dan mendukung estetika dan kehidupan sosial.Menara Giralda, yang dulunya adalah menara masjid Cordova dan kemudian diubah menjadi menara lonceng Katedral Sevilla.
Alcazar Sevilla, istana bersejarah dengan desain arsitektur yang menggabungkan elemen Islam dan Kristen.
Menara Emas Torre del Oro, sebuah menara pertahanan di Sevilla yang mencerminkan pengaruh Islam dalam arsitektur militer.
Keberhasilan ini menggambarkan dedikasi masyarakat Muslim di Andalusia terhadap pencapaian intelektual, seni, dan pembangunan fisik yang masih menginspirasi hingga saat ini.

C. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Bani Umayyah di Andalusia.
 Spanyol melahirkan para cendikiawan-cendikiawan muslim yang ahli dalam bidang masing-masing, seperti:
•Fikih (Hukum Islam): Orang-orang seperti Ziyād ibn ‘Abd al-Raḥmān, Munzir ibn Sa’īd al-Balūti, Abu Bakr ibn al-Qutiyyah, dan Ibn Ḥazm telah memberikan kontribusi penting dalam memahami dan mengembangkan hukum Islam.
•Bahasa dan Sastra: Individu seperti Ibn Mālik, Abu ‘Ali al-Syiblī, Ibn Sayyidīn, dan Ibn ‘Abd al-Rābbih memiliki keahlian dalam bahasa dan sastra, memproduksi karya-karya sastra yang berharga.
•Bidang Seni dan Musik: Tokoh seperti al-Hasan ibn Nāfî telah memberikan sumbangan dalam bidang seni dan musik, menghadirkan pencapaian budaya yang khas.
•Filsafat: Individu seperti Ibn Bājah, ibn Tufail, dan Ibn Rusyd telah mewakili bidang filsafat dengan karya-karya yang mendalam dan berpengaruh.
•Bidang Sains: ‘Abbās ibn Farnās dan Umm al-Hasan ibn Abi Ja’far telah membuat kontribusi berarti dalam bidang sains, menyumbangkan pemikiran dan penemuan ilmiah.
•Bidang Sejarah: Figur seperti Abu ‘Ubayd Abdullāh bin ‘Abd al-‘Azīz al-Bahri, Abu Hāmid Muhammad al-Mazīni, dan Ibn Khaldūn telah memberikan pemahaman yang berharga tentang sejarah, mempertahankan warisan budaya dan pengetahuan.

D. Memetik Nilai Islami dalam Sejarah Bani Umayyah di Andalusia.
Sejarah Bani Umayyah di Andalusia mengandung banyak nilai-nilai Islami yang dapat kita petik untuk menginspirasi kehidupan kita saat ini. Beberapa nilai penting yang dapat diambil adalah:
•Belajar pengalaman :Baik pengalaman positif maupun negatif dalam sejarah menjadi pelajaran berharga untuk perbaikan dalam menjalani kehidupan dan membangun peradaban. Pengalaman masa lalu harus dijadikan pedoman untuk menghindari kesalahan yang sama dan mencapai kemajuan yang lebih baik.
•Menerapkan Teori Sejarah Kebudayaan: Teori-teori sejarah kebudayaan Islam yang terbentuk selama periode ini dapat dimanfaatkan dan diterapkan untuk mengatasi permasalahan hidup dalam konteks masa kini dan masa depan. Penggunaan pandangan sejarah untuk mengambil keputusan yang bijaksana dapat memberikan pandangan yang lebih luas dan mendalam.
•Mencintai dan Bangga pada Kebudayaan Islam Masa Lalu: Menelusuri sejarah Bani Umayyah di Andalusia dapat membangkitkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap warisan kebudayaan Islam yang kaya. Menghargai warisan ini bisa mendorong penghargaan yang lebih dalam terhadap akar-akar budaya kita.
•Kedewasaan Berfikir: Mengkaji sejarah dengan kepala terbuka dan memahami konteksnya dapat membantu tumbuhnya kedewasaan berfikir. Hal ini mengajarkan kita untuk menganalisis informasi dengan lebih cermat sebelum mengambil keputusan.
Pemeliharaan Warisan Peradaban: Keterlibatan aktif dalam pemeliharaan dan pengembangan hasil peradaban adalah bentuk tanggung jawab kita terhadap warisan budaya. Sejarah Bani Umayyah menunjukkan bahwa pemeliharaan peradaban memerlukan komitmen yang berkelanjutan.
•Semangat Mencari Ilmu Pengetahuan: Masa lalu yang penuh dengan pencarian ilmu pengetahuan dan perkembangan di berbagai bidang harus menjadi inspirasi bagi kita untuk terus mencari pengetahuan dan berinovasi.
•Semangat dan Motivasi untuk Berkembang: Melalui mempelajari kisah-kisah masa lalu tentang prestasi dan tantangan, kita bisa memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi kita sendiri. Kita bisa terinspirasi untuk berjuang lebih keras dalam mencapai tujuan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar