SELAMAT DATANG NABI MUHAMMAD SAW KEKASIHKU
Kegiatan
Pembelajaran di kelas 7F SMPN 1 Ngunut tahun pelajaran 2017/2018
Oleh : DILLA
YULIA MALWITA
Mahasiswa PPL
IAIN Tulungagung
Jurusan : S1
PAI
KI -1
|
:
|
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
|
KI -2
|
:
|
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun dan percaya diri
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
|
KI -3
|
:
|
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya terkait fenomena
dan kejadian yang tampak mata.
|
KI -4
|
:
|
Mencoba, mengolah,
dan menyaji, dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dalam ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.
|
No
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
1
|
1.11 Menghayati perjuangan Nabi Muhammad SAW
dalam periode Makkah dalam menegakkan risalah Allah Swt.
|
1.11.1 Berperilaku
sebagaimana perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menegakkan risalah Allah SWT
1.11.2
Menunjukkan perjuangan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW periode Makkah
1.11.3
Meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir yang diutus oleh Allah
menyampaikan wahyu untuk umatnya
|
2
|
2.11Meneladani perjuangan Nabi Muhammad SAW periode Makkah.
|
2.11.1 Menunjukkan contoh perilaku meneladani
perjuangan Nabi Muhammad SAW periode Makkah
2.11.2 Menjaga silahturahmi, persatuan, kesatuan,
dan kebersamaan
2.11.3 Berkata jujur, bertanggung jawab, dan kerja
keras
2.11.4 Menahan dari kemauan sendiri (egois)
|
3
|
3.11Memahami perjuangan Nabi Muhammad saw. periode
Makkah
|
3.11.1
Menjelaskan kronologi masa kelahiran sampai masa dewasa Nabi Muhammad SAW
3.11.2
Menceritakan sejarah diangkatnya Nabi Muhammad SAW menjadi Rasul periode
Makkah
3.11.3
Menyebutkan wahyu-wahyu yang diterima Rasulullah SAW
3.11.4
Menjelaskan strategi dakwah nabi
secara sembunyi sembunyi
3.11.5
Menjelaskan strategi dakwah nabi
secara terang-terangan
3.11.6 Menjelaskan pengertian Assabiqunal
Awwalun
3.11.7
Menyebutkan sahabat yang termasuk
Assabiqunal Awwalun
|
4
|
4.11Menyajikan strategi perjuangan yang dilakukan
Nabi Muhammad SAW.
|
4.11.1
Menyanyikan sholawat Nabi SAW
4.11.2 Mempresentasikan
tentang strategi dakwah Nabi Muhammad SAW
4.11.3
Meneladani perjuangan Nabi
Muhammad SAW di Mekkah.
|
Tujuan Pembelajaran
1.
Berperilaku sebagaimana perjuangan Nabi Muhammad SAW
dalam menegakkan risalah Allah SWT
2.
Menunjukkan perjuangan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW periode Makkah
3.
Meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah nabi terakhir yang diutus oleh Allah
menyampaikan wahyu untuk umatnya
4.
Menunjukkan contoh perilaku meneladani perjuangan Nabi Muhammad SAW periode
Makkah
5.
Menjaga silahturahmi, persatuan, kesatuan, dan kebersamaan
6.
Berkata jujur, bertanggung jawab, dan kerja keras
7.
Menjelaskan kronologi masa kelahiran sampai masa dewasa Nabi Muhammad SAW
8.
Menceritakan sejarah diangkatnya Nabi Muhammad SAW menjadi Rasul periode
Makkah
9.
Menyebutkan wahyu-wahyu yang diterima Rasulullah SAW
10. Menjelaskan
strategi dakwah nabi secara sembunyi sembunyi
11. Menjelaskan
strategi dakwah nabi secara terang-terangan
12. Menjelaskan
pengertian Assabiqunal Awwalun
13. Menyebutkan
sahabat yang termasuk Assabiqunal Awwalun
14. Menyanyikan sholawat Nabi SAW
15. Mempresentasikan tentang strategi dakwah Nabi Muhammad SAW
16. Meneladani
perjuangan Nabi Muhammad SAW di Mekkah
Teknik dan Metode Pembelajaran
1. Ask
and Question Card
2. Metode CTL
3. Diskusi Kelompok
4. Unjuk Kerja
4. Unjuk Kerja
Materi Pembelajaran
SELAMAT DATANG NABI MUHAMMAD SAW KEKASIHKU
LAHIRNYA NABI MUHAMMAD SAW
Nabi Muhammad
SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul awal atau hari Senin, 20 April 571 Masehi di
kota Makkah. Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW di sebut dengan Tahun Gajah
karena berkaitan dengan peristiwa pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah.
Abrahah adalah Gubernur Yaman yang ingin menghancurkan Ka’bah.
Namun sebelum sampai ke kota Makkah, mereka diserang oleh pasukan burung yang
membawa batu-batu krikil panas seperti di kisahkan pada surat Al-Fiil ayat 1-5.
Yang berbunyi:
بِسْمِ اللَّـهِ
الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ
فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ ﴿١﴾ أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي
تَضْلِيلٍ ﴿٢﴾ وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ ﴿٣﴾ تَرْمِيهِم
بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ ﴿٤﴾ فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍ ﴿٥﴾
Artinya: (1). Apakah kamu
tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
(2). Bukankah Dia
telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?, (3). Dan Dia
mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, (4). yang
melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,(5). lalu Dia
menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). Q.S Al-Fiil/105:1-5
Nabi Muhammad
lahir dalam keadaan yatim. Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthallib
meninggal pada saat Nabi Muhammad dalam kandungan usia 6 bulan. Ibunya bernama Siti
Aminah binti Wahab. Setelah Siti Aminah melahirkan, bayi Nabi Muhaammad di bawa
ke Ka’bah oleh kakeknya yang bernama Abdul Muthallib. Beliau sangat senang atas
kelahiran cucunya dan diberi nama Ahmad yang artinya terpuji. Lalu dengan Siti
Aminah diberi nama Muhammad.
Pada waktu itu
bangsa Arab mempunyai kebiasaan untuk menitipkan penyusuan anak-anak mereka
kepada perempuan lain di dusun dengan harapan agar anak tersebut di kemudian
hari mempunyai tubuh yang kuat dan omongan yang fasih. Berdasarkan kebiasaan
inilah kakeknya Abdul Muthalib menyerahkan cucunya Muhammad SAW kepada Halimah
binti Dzuaib As-Sa’diyah salah seorang perempuan dari Bani Sa’ad untuk menyusui
Beliau.
Pada saat itu, Bani Sa’ad sedang dilanda kemarau panjang. Tapi
ketika Muhammad kecil tiba di kediaman Halimah dan menetap di sana untuk disusui, lambat laun tanah di
sekitar kediaman Halimah kembali subur. Ketika Rasulullah SAW tinggal di kediaman Halimah sering terjadi hal-hal luar biasa pada
diri Nabi Muhammad SAW
termasuk peristiwa “pembelahan dada”. Setelah disapih, Nabi Muhammad pun
dikembalikan kepada ibundanya Aminah. Saat itu, Rasulullah SAW baru berusia 5 tahun. Lalu usia 6 tahun sampai 8 tahun Nabi
Muhammad SAW di asuh oleh kakeknya. Setelah kakeknya wafat, Nabi Muhammad SAW
di asuh oleh Abu Talib yaitu pamannya Nabi Muhammad SAW.
NABI MUHAMMAD BERDAGANG
Pada usia 10
tahun Nabi Muhammad SAW sudah mulai mencari pekerjaan sebagai buruh pengembala
ternak milik orang lain di daerah gurun Mekah yang sangat panas. Pada usia 12
tahun, Nabi Muhammad SAW mulai diperkenalkan ilmu perniagaan oleh pamannya. Meskipun
tidak punya pekerjaan tetap, Muhammad di kenal sebagai pemuda yang berakhlak
mulia: jujur, amanah, santun, dan bersahaja. Setiap pekerjaan dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh. Kemuliaan akhlak Muhammad itu terdengar di telinga
Khadijah binti Khuwalid. Ia adalah seorang wanita pedagang yang memiliki banyak
harta dan bernasab baik. Dia membayar banyak kaum lelaki untuk berdagang dengan
sistem bagi hasil. Khadijah pun megutus seseorang untuk mengajak Muhammad berniaga ke
negeri Syam. Tawaran
itu diterima Muhammad. Ia bergegas berangkat menemui Khadijah. Muhammad tiba
di rumah Khadijah. Muhammad mengucapkan salam dan meminta izin kepada
Khadijah untuk masuk. Sebuah percakapan pun terjadi. Khadijah langsung
berbicara ke inti persoalan. “Aku
sedang butuh orang untuk menjual barang daganganku ke negeri Syam. Aku butuh
orang yang jujur,dapat dipercaya. Aku tahu,engkau orang yang jujur dan dapat
diandalkan. Aku yakin engkau adalah orang yang tepat, karenanya aku tawarkan
pekerjaan ini kepadamu,” kata Khadijah. Ia berjanji akan memberikan keuntungan
yang lebih besar dibandingkan saudagar lainnya. Muhammad langsung menerima tawaran itu. Persiapan keberangkatan pun
dilakukan. Khadijah meminta pelayan terbaiknya, Maisarah, sebagai asisten
Muhammad. Tak lupa Khadijah membisikkan sesuatu kepada Maisarah. “Kau jangan
membangkang pada Muhammad. Lakukan apa yang diinginkannya. Engkau juga harus
mengamatinya sepanjang perjalanan. Ketika pulang, laporkan apa yang engkau
lihat kepadaku, ” bisik Khadijah.
Waktu kepergian tiba. Hampir seluruh sanak saudara Muhammad
berkumpul untuk melepas keberangkatannya.
Perjalanan itu akan panjang. Itu artinya mereka tak dapat berjumpa dengan Muhammad dalam waktu yang lama. Muhammad bersama Maisarah kemudian
bertolak dalam sebuah kafilah menuju Syam. Hari berganti hari. Siang silih
berganti dengan malam mengiringi perjalan. Maisarah melakukan apapun agar
Muhammad merasa nyaman.
Tepat pada bulan ketiga, mereka tiba di Basra, tidak jauh dari
Syam. Sebuah perayaan besar sedang berlangsung. Barang dagangan digelar oleh
para musafir diatas permadani. Muhammad melepas lelah di bawah pohon besar, tidak jauh dari kuil
seorang rahib. Tanpa sepengetahuan Muhammad, ada seorang pendeta yang mengamati
gerak-gerik Nabi Muhammad. Pendeta itu adalah Nasthura. Ia menghampiri
Maisarah, dan bertanya “Siapa yang berteduh di bawah pohon itu?” “Orang
Quraisy dari Makkah,” Maisarah menjawab. Tidak
seorang pun berteduh dibawah pohon itu, melainkan dia seorang nabi,” kata
Nasthura. Maisarah tercengang mendengarnya. Belum habis rasa terkejut
Maisarah, Nasthura kembali mengulanginya. “Ia adalah Nabi terakhir”. Perasaan
Maisarah campur
aduk: gembira, senang, terkejut dan gelisah. Sebuah rahasia besar ada
digenggamannya. Ia beruntung dapat mendampingi seorang pemuda yang kelak akan
menjadi Nabi.
Perjalan dilanjutkan. Muhammad dan kafilahnya tiba di Syam. Beliau menjual
barang dagangan yang dibawanya, dan membeli produk Syam untuk dijual di Makkah.
Setelah empat bulan di Syam, kafilah dagang itu begegas kembali ke Makkah. Di siang hari, cuaca panas seperti memanggang rombongan.
Kulit kepala mereka seperti terbakar. Kulit tubuh bercucuran keringat. Mereka
tidak kuasa menahan panggangan matahari. Saat itulah Maisarah menyaksikan
mukjizat. Segumpal awan terus menaungi Muhammad dan rombongan, kemana pun
mereka bergerak. Awan itu terus berarah meneduhi Muhammad sepanjang perjalanan, seolah diperintahkan untuk
mengikutinya. Hanya Maisarah yang melihat keajaiban itu. Para Musafir lainnya
tidak ada yang tahu. Pemandangan menakjubkan itu membuat Maisarah semakin yakin dengan
apa yang diucapakan pendeta Nasthura bahwa Muhammad adalah nabi terakhir.
NABI MUHAMMAD MENIKAH DENGAN SITI KHADIJAH
Setibanya di Makkah, Muhammad langsung menuju kediaman Khadijah.
Sesampainya disana, ia
menyetorkan modal dan keuntungan kepada Khadijah. Kemudian Muhammad menjual
barang dagangan yang beliau beli di Syam. Muhammad mendapat keuntungan lebih
atas perniagaannya itu. Khadijah terlihat gembira dengan usaha Muhammad. Tidak sia-sia ia memberikan kepercayaan kepada Muhammad.
Muhammad segera kembali ke rumahnya. Saat itulah Maisarah
menuturkan kepada Khadijah beragam peristiwa yang terjadi saat mendampingi
Muhammad berdagang. Maisarah mengisahkan pertemuannya dengan seorang pendeta
dan apa yang dikatakan sang pendeta tentang Muhammad. Dia menuturkan pula
tentang awan yang menaungi Muhammad selama dalam perjalanan. Khadijah
mendengarkannya dengan penuh perhatian seolah tak ingin melewatkan sedikit pun
informasi tentang Muhammad. Mendengar
kejujuran, kesopanan, kerja keras, dan kecerdasan Nabi Muhammad SAW membuat
Siti Khadijah tertarik ingin menikah dengan Nabi Muhammad.
Akhirnya pada usia 25 tahun, Nabi Muhammad SAW menikah
dengan Siti Khadijah, bangsawan Quraisy yang pada waktu itu berusia 40 tahun.
Pernikahan di awali dengan lamaran Khadijah kepada Muhammad SAW. Dari pernikahan Muhammad dengan Khadijah ini beliau
mempunyai beberapa orang putra yaitu: Ibrahim, Qasim, Zainab, Ummu Kultsum,
Fatimah, dan Abdullah.
NABI MUHAMMAD MENERIMA WAHYU DAN BERDAKWAH
Pada usia 40
tahun beliau sering melakukan uzlah (mengasingkan diri) ke gua hira. Alasan beliau melakukan uzlah adalah tidak
tahan dengan kemungkaran dan kemaksiatan yang dilakukan masyarakat Arab saat
itu. Hal ini menyebabkan beliau bingung bagaimana menyelesaikan masalah ini dan
mengajak masyarakat Arab ke jalan yang benar. Oleh sebab itu beliau mengasingkan
diri ke tempat yang sepi. Rasulullah memutuskan pergi ke gua Hira. Beliau merenung, menangis dan
berdoa meminta pertolongan kepada Allah supaya masalah ini cepat selesai. Pada
akhirnya Allah memberikan pertolongan dan petunjuk bagi Nabi Muhammad untuk
menyelesaikan masalah tersebut, yaitu Al-Quran. Al-Qur’an inilah mukjizat
pertama Rasulullah. Pada tanggal 17 Ramadhan tahun ke-40 dari kelahirannya, nabi di
datangi Jibril dan menerima wahyu pertama yaitu Q.S al-Alaq/96: 1-5
Wahyu pertama inilah Nabi Muhammad SAW dipilih dan
diangkat menjadi Rasul. Nabi terus menanti wahyu berikutnya dan selalu datang
ke Gua Hira. Dalam keadaan menanti itulah turun wahyu kedua, yaitu Q.S
al-Muddasir/74:1-7. Dengan turunya wahyu kedua Rasulullah SAW mulai berdakwah
secara sembunyi-sembunyi. Nabi mengajak orang-orang yang terdekat dengannya.
Tujuannya agar mereka lebih duku percaya kepada seruannya dan mengikutinya.
Tempat beliau pilih untuk berdakwah adalah rumah al-Arqam bin Abil Arqam al
Akhzumi. Orang-orang yang pertama kali memeluk agama Islam atau yang di kenal as-Sabiqun
al-Awwalin adalah Siti
Khadijah, Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Harisah, dan Ummu Aiman.
Setelah Nabi Muhammad SAW berdakwah secara sembunyi-sembunyi, maka turunlah
wahyu yang ketiga yaitu Q.S al-Hijr/15: 94-95
Tahap-tahap dakwah secara terang-terangan antara lain adalah:
1.
Mengundang kaum kerabat dari Bani Hasyim, untuk mendapat jamuan
makan agar masuk Islam
2.
Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Makkah, terutama
yang berada dan bertempat tinggal di sekitar ka’bah untuk berkumpul di Bukit
Shafa.
Pada dakwah
ini, banyak kaum kafir Quraisy yang masuk Islam, yaitu: Hamzah bin Abdul
Muntholib, dan Umar bin Khattab. Rasulullah juga menyampaikan dakwahnya ke luar
Makkah.
Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah pada tahun
ke-13 kenabian menghasilkan Bai’atul Aqabah. Isi Bai’atul Aqabah tersebut
merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan melindungi dan
membela Rasulullah SAW, selain itu mereka juga memohon agar Rasulullah dan
pengikutnya hijrah ke Madinah.
Reaksi kaum kafir Quraisy terhadap dakwah Rasulullah SAW
1.
Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawan sangat keberatan dengan
ajaran persamaan hak dan kedudukan antara semua orang.
2.
Menentang keras ajaran tentang adanya kehidupan setelah
meninggal yaitu alam kubur dan alam akhirat
3.
Mereka menolak ajaran Islam karena mereka merasa berat meninggalkan
agama dan tradisi leluhur mereka
4.
Mereka menentang keras ajaran Islam dan Rasulullah SAW karena agama
Islam melarang menyembah berhala.
Hasil karya siswa
BIODATA
Nama :
DILLA YULIA MALWITA
Nama panggilan : Dilla
Tempat/tgl lahir : Tulungagung , 27 Juli 1995
Pendidikan : S1 PAI di IAIN Tulungagung
Cita – cita : Menjadi
guru yang profesional
Alamat :
Dsn Sumberagung RT 01 RW 05 Ds Sumberagung Kec. Rejotangan Kab. Tulungagung
Email :
dillayulia.dy@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar