Meneladani Asmaul Husna dalam kehidupan sehari – hari.
1.
Meneladani
sifat Al Aziz.
Al Aziz
artinya Maha Perkasa. Sikap
meneladani Al Aziz berarti kita harus kuat dan tidak boleh lemah baik lahir
maupun batin. Seperti ketegasan dalam membela kebenaran dan menolak/memerangi
kemaksiatan maupun kejahatan.
2.
Meneladani
sifat Al Wahhab.
Al Wahhab
artinya Maha Pemberi Karunia. Sikap meneladani Al Wahhab dapat ditunjukkan
dengan sikap pemurah baik dalam berbagi rezeki maupun ilmu pengetahuan kepada
orang lain. Sikap ini
mendidik kita untuk tidak bergantung kepada orang lain karena memberi itu lebih
baik dari pada menerima.
3. Meneladani sifat
Al Fattah
Al Fattah
artinya Maha Pemberi keputusan atau Maha Pembuka. Dalam kehidupan sehari-hari
sering kali dihadapkan pada pilihan-pilihan. Misalnya ketika akan belajar
tiba-tiba teman kita datang dan mengajak
kita bermain. Pada saat seperti inilah kita dituntut untuk memutuskan pilihan
kegiatan mana yang penting dan harus kita dahulukan. Karena ketepatan dalam
mengambil keputusan merupakan awal dari kesuksesan kita dalam hidup ini.
4. Meneladani sifat
Al Qoyyum
Al Qoyyum
berarti Allah Maha Berdiri sendiri. Meneladani sifat Al Qoyyum sangat penting
bagi kehidupan ini, karena sifat ini mendidik kita untuk menjadi pribadi yang mandiri,
tidak tergantung dan mudah diperdaya orang lain. Untuk menumbuhkan sikap
mandiri ini harus dimulai dari membiasakan mengerjakan hal-hal yang kecil di
rumah yaitu mengerjakan pekerjaan rumah tanpa harus diperintah oleh orang tua.
Demikian juga disekolah, sebagai pelajar sepenuhnya menyadari bahwa tugas
utamanya adalah belajar, sehingga secara proaktif (jemput bola) tanpa tekanan
dari bapak/ibu guru berupaya menuntaskan tugas pembelajaran yang telah
dibebankan.
5. Meneladani sifat
Al Hadi.
Al Hadi
artinya Allah Maha Memberi Petunjuk. Meneladani sifat Al Hadi mengandung maksud
bahwa kita dituntut untuk mempunyai ilmu yang banyak supaya dapat menjadi
panutan atau pemberi pencerahan/petunjuk bagi orang-orang di sekitar kita.
Kerelan membagi ilmu pengetahuan yang kita miliki kepada orang lain sangat
dihargai oleh agama dan dijanjikan pahala yang berlipat ganda serta tidak akan
mengurangi ilmu yang kita miliki justru ilmu kita itu akan semakin bertambah.
6. Meneladani sifat
Al Adl.
Al Adl
artinya Allah Maha Adil. Sikap adil sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia
ini, karena manusia mempunyai nafsu dan kecenderungan berbuat serakah dan
menang sendiri. Perilaku adil dalam masyarakat bisa ditunjukkan dengan sikap
tidak membeda bedakan memperlakukan orang lain dalam segala urusan. Selain itu
juga kita harus berlaku jujur kepada siapapun, tidak berlaku curang, menipu,
yang merugikan orang lain. Perilaku adil merupakan modal bagi terbangunnya
tatanan masyarakat yang harmonis, aman dan sejahtera.
7. Meneladani sifat
Al Ghoffar
Al Ghoffar
artinya Allah Maha Pengampun. Meneladani sifat Alghoffar bisa di tunjukkan
dalam sikap pemaaf dan kasih sayang kepada orang lain. Menjaga hubungan silaturrahmi dan persaudaraan merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Oleh karena itu meminta maaf dan memberi maaf adalah cermin masyarakat
muslim yang dapat mempererat persaudaraan (ukhuwah islamiyah).
8. Meneladani sifat
Al ‘Alim
Al ‘Alim
berarti Allah Maha Mengetahui. Allah maha mengetahui segala galanya baik lahir
maupun batin yang terjadi pada makhluknya, karena ilmu Allah tak terbatas.
Meneladani sifat ini harus dimulai dari kecintaan untuk belajar dan terus
belajar, memperdalam ilmu sebanyak-banyaknya
disertai dengan keyakinan bahwa hanya orang yang yang beriman dan berilmulah
yang akan ditinggikan derajadnya oleh Allah.
9. Meneladani sifat
Al Hakim
Al Hakim
berarti Allah Maha Bijaksana. Meneladani sifat ini dapat diwujudkan dengan cara
meningkatkan kecermatan atas pilihan yang akan kita lakukan dengan
mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya, manfaat dan mudhorotnya, untung
dan ruginya. Demikian juga
dalam pergaulan sehari-hari dengan teman sebaya kita, sikap bijaksana dalam
pergaulan merupakan modal bagi suksesnya hubungan pertemanan. Sebaliknya
apabila kita tidak bersikap bijaksana maka pasti kita akan terasing karena dijauhi
teman-teman kita.
10. Meneladani sifat
Al Malik.
Al Malik
berarti Allah Maha Berkuasa. Kekuasaan Allah Tak terbatas, walaupun demikian
Allah bersikap adil kepada siapapun. Setiap manusia adalah pemimpin dan akan
dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya itu. Apabila kita mempunyai kekuasaan
misalnya menjadi ketua kelas, bupati, presiden dan lain-lain maka kekuasaan
yang kita miliki hendaknya kita manfaatkan untuk mengendalikan diri kita dan
orang lain menuju kemaslahatan dan kebaikan. Orang yang beriman memahami
kekuasaan adalah amanah bukan hadiah, sehingga dia dengan sadar berupaya menjalankan kekuasaannya dengan
penuh tanggungjawab serta tidak otoriter karena kekuasaan sebenarnya hanyalah
milik Allah semata.
11. Meneladani sifat
Al Khabir.
Al Khabir artinya
Mahawaspada, mengetahui perkara yang
tersembunyi. Allah Swt. menciptakan milyaran
makhluk dengan berbagai ragamnya. Semuanya diketahui oleh Allah dengan detail, penuh
kecermatan dan kewaspadaan, baik secara lahir maupun batin. Tidak ada satupun ciptaan
Allah SWT. yang salah sasaran. Ini menandakan bahwa Allah Mahawaspada. Allah
dapat mengetahui secara detail apa yang dikerjakan makhluknnya.
Perilaku yang dapat
diwujudkan bagi orang yang percaya bahwa Allah SWT Mahawaspada adalah hendaklah
kita harus waspada dan cermat terhadap apa yang kita lakukan atau yang akan
kita lakukan. Kita harus waspada dan cermat dalam melaksanakan kegiatan, baik
di sekolah, di rumah, maupun di tempat lainnya. Orang yang waspada akan
mendapatkan hasil maksimal, dan tidak akan menyesal di kemudian hari.
12. Meneladani sifat As Sami’.
As-Sami’ artinya Maha Mendengar. Allah
SWT Maha Mendengar semua suara apapun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran
Allah SWT tidak terbatas, tidak ada satu
pun suara yang lepas dari pendengaran-Nya, meskipun suara itu sangat pelan.
Perilaku yang mencerminkan
keimanan kepada Allah SWT. yang memiliki sifat Maha Mendengar adalah kita harus
berupaya agar segala yang kita ucapkan merupakan
perkataan yang baik dan berguna, karena kita meyakini bahwa Allah selalu
mendengar segala yang kita ucapkan. Bahkan yang masih terbesit di dalam hati
pun, di dengar oleh Allah SWT.
13. Meneladani sifat
Al Bashir.
Al-Bashir artinya Maha Melihat. Allah Maha Melihat segala sesuatu
walaupun lembut dan kecil. Allah SWT. melihat apa saja yang ada di langit dan
di bumi, bahkan seluruh alam semesta ini dapat dipantau.
Perilaku yang mencerminkan
keyakinan bahwa Allah Maha Melihat adalah hendaklah kita berusaha semaksimal
mungkin untuk dapat melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini
sebagai bahan renungan akan kebesaran Allah SWT. Kita diajarkan untuk pandai
dan cermat dalam memandang berbagai persoalan di sekeliling kita. Namun jangan
lupa, kita juga harus selalu introspeksi diri untuk melihat kelebihan dan
kekurangan kita sendiri agar hidup menjadi lebih terarah. Sungguh hal ini sangat
indah untuk diamalkan.
SEMOGA KITA DAPAT MENGAMALKAN ASMAUL HUSNA DALAM KEHIDUPAN SEHARI - HARI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar