RINGKASAN
MATERI
Shalat sunah disebut juga dengan shalat tathawu’. Shalat sunah dilakukan untuk menambah atau menutupi
kekurangan-kekurangan ibadah wajib. Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
”Dari Anas bin Hakim, Rasulullah SAW
bersabda : Yang pertama kali dihisab pada diri manusia pada hari kiamat dari
amal-amal mereka ialah shalat .” Beliau
bersabda, ”Rabb kita berfirman kepada para malaikat-Nya, sedang Dia lebih
mengetahui, periksalah shalat hamba-Ku,
apakah dia menyempurnakannya atau menguranginya ? Jika shalat itu sempurna, maka Aku menetapkan yang
sempurna baginya, meskipun mereka mengurangi sebagian darinya. Allah berfirman,
”Periksalah, apakah hamba-Ku mempunyai sebagian dari tathawu’? Jika dia
memiliki tathawu’, sempurnakan bagi hamba-Ku shalat fardhunya dengan tathawu’. Kemudian amal-amal
dihukumi berdasarkan yang demikian itu.” (HR Ahmad dan Ashabus Sunan).
Shalat sunah dapat dilakukan secara
berjamaah atau munfarid. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut :
A.
Shalat Sunnah Berjamaah
1.
Shalat Idain
Shalat Idain adalah Shalat sunnah dua hari raya, yaitu Idul Fitri dan
Idul Adha. Umat Islam mengerjakan Shalat
sunnah Idul Fitri pada tanggal 1 Syawal, sesudah puasa bulan Ramadhan.
Shalat Idul Fitri dilaksanakan pada
waktu pagi hari dengan berjamaah, sebanyak dua rakaat, kemudian dilanjutkan
khotbah. Shalat Idul Adha dilaksanakan
pada tanggan 10 Dzulhijjah pada pagi hari dengan berjamaah, sebanyak dua
rakaat, dan dibacakan khotbah setelah Shalat . Tatacaranya sebagai berikut :
2 ShalatTarawih
Shalat Tarawih adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam bulan
Ramadhan. Hukum melaksanakan shalat
Tarawih adalah sunnah muakad. Shalat
Tarawih boleh dikerjakan secara munfarid ataupun berjamaah. Waktu
mengerjakan shalat Tarawih adalah
setelah mengerjakan shalat Isya' hingga
terbit fajar.
3.
Shalat Witir
Shalat Witir adalah shalat sunnah sebagai penutup shalat -shalat sunnah malam. Shalat Witir boleh dikerjakan satu rakaat, tiga
rakaat, lima rakaat, tujuh rakaat, sembilan rakaat atau sebelas rakaat.
4.
Sholat Gerhana
Matahari dan Gerhana Bulan
Tata caranya :
Tata caranya :
B.
Shalat Sunnah Munfarid
Shalat sunnah munfarid adalah shalat sunnah yang dikerjakan sendirian tanpa
berjamaah. Banyak macam shalat sunnah
yang dikerjakan secara munfarid, antara lain shalat Tahiyyatul Masjid, Istikharah, Dhuha dan Tahajud.
1.
Shalat Tahiyatul Masjid
Shalat Tahiyatul Masjid adalah shalat sunnah sebanyak dua rakaat ketika baru
memasuki masjid sebelum duduk. Shalat Tahiyatul Masjid dikerjakan untuk menghormati
masjid dan dikerjakan secara munfarid, tidak berjamaah.
Diantara fungsi mengerjakan shalat sunnah Tahiyatul Masjid adalah :
1.
Untuk menghormati masjid sebagai
tempat ibadah atau menyembah kepada Allah SWT.
2.
Meningkatkan iman dan taqwa
kepada Allah SWT.
3.
Untuk semakin mendekatkan diri
kepada Allah SWT.
4.
Menambah amal ibadah kepada Allah
SWT.
5.
Mencerminkan sikap hormat dan
rasa syukur kepada Allah SWT.
2.
Shalat Istikharah
Shalat Istikharah dalam bahasa Arab
berarti minta petunjuk (pilihan terbaik). Kita dianjurkan mengerjakan shalat Istikharah apabila merasa ragu-ragu untuk
memilih atau menetapkan sesuatu. Apabila kita mengalami kesulitan atau tidak
dapat memecahkan masalah yang dihadapi dengan akal, hendaknya kita shalat Istikharah. Hal itu kita lakukan untuk memohon
kepada Allah SWT agar diberi petunjuk atau dipilihkan keputusan terbaik yang
harus diambil.
3.
Shalat Dhuha
Shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu Dhuha.
Jumlah rakaatnya paling sedikit dua rakaat dan sebanyak-banyaknya dua belas
rakaat. Hukum shalat Dhuha adalah
sunnah. Artinya, jika dikerjakan akan mendapat pahala dari sisi Allah SWT.
Contoh kegiatan sholat Dhuha di sekolah
4.
Shalat Tahajud
Shalat Tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari dengan
maksud mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hukum shalat Tahajud adalah sunnah muakad. Shalat Tahajud itu sangat dianjurkan, sebagaimana di
jelaskan dalam al-Qur'an surah al-Isra' ayat 79 sebagai berikut :
Artinya :
Dan pada sebagian malam,
lakukanlah shalat Tahajud (sebagai suatu
ibadah) tambahan, bagimu : mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang
terpuji. (QS al-Isra' 17 : 79).
5.
Shalat Rawatib
Shalat Rawatib adalah shalat sunah yang pelaksanaannya mengiringi shalat fardhu. Shalat rawatib yang dikerjakan sebelum shalat fardhu disebut shalat sunnah qabliyah sedangkan
yang dikerjakan setelah shalat fardhu
disebut shalat sunnah ba’diyah. Shalat
rawatib yang muakkadah adalah :
a. Dua rakaat sebelum shalat subuh
b. Dua rakaat sebelum shalat dzuhur
c. Dua rakaat setelah shalat dzuhur
d. Dua rakaat sesudah shalat maghrib
e. Dua rakaat sesudah shalat isya
C.
Fungsi Shalat Sunnah
Terkait dengan
pengertian shalat sunnah diatas, ternyata
shalat sunnah banyak mengandung manfaat
dalam kehidupan sehari-hari. Diantara fungsi shalat sunnah tersebut ialah sebagai berikut :
1. Lebih mendekatkan diri kepada Allah
2. Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah.
3. Sebagai rasa syukur atas semua nikmat yang telah diberikan Allah SWT.
4. Bagi seseorang muslim yang melaksanakan shalat -shalat sunnah dengan khusyuk dan ikhlas, maka Allah
SWT akan memberikan pahala dan permohonan yang kita minta.
PRAKTEK SHOLAT SUNNAH
A. Sholat Idain (Idul fitri dan Idul Adha)
B. Sholat Kusuf dan Khusuf
FORM PENGAMATAN PRAKTEK SHOLAT IDAIN
Indikator :
1.Niat
2. Takbiratul ihram
3. Takbir 7x pada rakaat pertama
4. Takbir 5x pada rakaat kedua
5. Bacaan diantara takbir
6. Bacaan surat Al Fatihah
7. Bacaan surat pendek
8. Gerakan Rukuk
9. Bacaan Rukuk
10. Gerakan I tidal
11. Bacaan I tidal
12. Gerakan Sujud
13. Bacaan Sujud
14. Gerakan duduk diantara dua sujud
15. Gerakan Tasyahud Akhir
16. Bacaan Tasyahud Akhir
17. Gerakan salam
18. Bacaan salam
19. Kesungguhan
FORM PENGAMATAN SHOLAT KUSUF DAN KHUSUF
Indikator :
1. Niat
2. Takbiratul ihram
3. Bacaan Fatihah pertama
4. Bacaan surat pendek pertama
5. Gerakan rukuk pertama
6. Bacaan rukuk pertama
7. Bacaan Fatihah kedua
8. Bacaan surat pendek kedua
9. Gerakan rukuk ke dua
10. I tidal
11. Bacaan I tidal
12. Gerakan sujud
13. Bacaan sujud
14. Gerakan duduk di antara dua sujud
15. Bacaan duduk di antara dua sujud
16. Bacaan surat pendek pertama di rakaat kedua
17. Bacaan surat pendek kedua di rakaat kedua
18. Duduk tasyahud akhir
19. Bacaan duduk tasyahud akhir
20. Kesungguhan
Hasil unjuk kerja siswa